Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Amran Arifin mengatakan, rencana pembuatan sodetan Ciliwung-Cisadane ini kan dilontarkan Pemerintah Pusat sejak lama. Bahkan tahun 2000 lalu, masyarakat Tangerang ramai-ramai menolak rencana pembangunan itu, karena Pemerintah Pusat sendiri tidak pernah memberikan alasan yang jelas soal rencana itu.
"Mestinyakan pemerintah punya analisis dan kajian yang jelas soal sodetan Ciliwung-Cisadane. Apa keuntungannya dan apa kerugian yang akan ditimbulkannya," terang Amran saat ditemui diruang kerjanya, Kamis (23/1).
Menurut insinyur sipil ini, jika merencanakan pembangunan, pemerintah harus dilengkapi dengan kajian yang matang. Detail enginering Desain (DED)nya saja belum dibuat, sudah digembar-gemborkan ke publik. Apalagi pemerintah pusat sudah mengundang pemerintah daerah yang wilayahnya dilintasi sungai Ciliwung-Cisadane.
"Kami sangat mendukung penolakan yang duilontarkan Bupati dan Walikota Tangerang. Karena sejak puluhan tahun lalu rencana ini sudah ditolak masyarakat Tangerang," tuturnya.
Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Tangerang Nawa Said Dimyati mengatakan, pihaknya juga sebagai wakil rakyat juga harus mendukung kebijakan pemerintah. Tapi kalau kebijakan itu merugikan masyarakat harus ditolak.
"Kalau sodetan Ciliwung-Cisadane direalisasikan, warga Tangerang yang dirugikan. Mari kita sama-sama tolak sodetan Ciliwung-Cisadane," tukasnya. (Vj)