Print this page

Dinkes Banten Akui Sulit Menempatkan Tenaga Kesehatan Di tempat Terpencil

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti saat dikomfirmasi di Pendopo Gubernur Lama Alun Alun Kota Serang, Rabu (05/08/2020). Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti saat dikomfirmasi di Pendopo Gubernur Lama Alun Alun Kota Serang, Rabu (05/08/2020).
detakbanten.com SERANG - Wilayah Provinsi Banten hingga kini masih ditemui kesulitan untuk mendapatkan tenaga medis yang dapat melayani masyarakat di daerah pedalaman ataupun daerah terpencil.
 
Padahal, dalam hal kesehatan semua masyarakat sangat membutuhkan, bukan saja yang di kota, masyarakat yang didesa pun perlu mendapatkan pelayaman kesehatan yang layak dan menunjang.
 
"Untuk tenaga medis, Dokter, kita telah lakukan penugasan khusus, ada beberapa yang sudah kita rekrut, tapi akhirnya mereka mengundurkan diri, ketika tau ditempatkan ditempat yang jauh terisolir mereka pada mundur," Kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti saat dikomfirmasi di Pendopo Gubernur Lama Alun Alun Kota Serang, Rabu, 05/08/2020.
 
Ati mengaku Bahwa, Pihaknya dalam hal ini Dinkes Banten telah memerintahkan untuk penempatan tenaga medis (Dokter) ditiap tiap puskesmas yang ada di seluruh Provinsi Banten, termasuk Dua pulau yang ada du wilayah Kabupaten Serang, yaitu pulau panjang dan pulau tunda.
 
"Tapi memang kita baru berikan satu, nah untuk dipulau panjang dan pulau tunda ini, katanya sih menunggu perbaikan dulu fasilitas yang ada, baru nanti ada penugasan kesana kelokasi," ungkapnya.
 
Untuk dua pulau yang notabennya masuk dalam wilayah Kabupaten Serang itu, Ati Menerangkan memang hanya ada satu puskesmas pembantu atau Pustu dan tidak ada tenaga Dokternya.
 
"Dalam penugasan tenaga Dokter, kita tidak bisa langsung menempatkan dipulau, tapi kita serahkan terima tenaga kesehatannya itu ke kabupaten serangnya, kemudian ditempatkan di puskesmasnya, lalu puskesmas harusnya bisa menugaskan minimal seminggu sekali itu harus menyebrang kesana," terangnya.
 
Kalau terkait Kondisi Puskemas atau Pustu yang tidak layak dan serba kekurangan, Ati menjelaskan, itu ranahnya yang punya wilayah, yaitu Kabupaten Serang, Pemprov Banten hanya memberikan bantuan keuangan (Bankeu) yang diberikan gubernur kepada kabupaten/kota yang dari  Bankeu itu kabupaten kota boleh mempergunakan merenov Pustu atau Puskesmas itu.
 
"Karna untuk bantuan bangkeu itu yaa.. untuk perbaikan inflastuktur, kesehatan dan pendidikan, itu maksudnya bankeu yang diberikan itu, untuk itu, termasuk alat alat kesehatan dan obat obatan, jadi kalau kita memberikan langsung itu tidak boleh, gitu, karna itu ranahnya sudah ranah detail milik kabupaten/kota maka kewat bantuan keauangan sipatnya yang kita berikan,"jelas Ati.
 
Ati Melanjutkan, Karna memang dalam hal tenaga  kesehatan ini penting dan perlu ada solusinya bagi kesehatan masyarkat, harus ada solusinya,nanti di tahun depan, pihakbya dalam.hal.ini Dinkes Pemprov Banten akan lakukan perekrutan kembali tenaga kesehatan.
 

"Untuk tenaga kesehatan, nanti tahun depan kita akan merekrut kembali, memang agak sulit ketika kita menempatkan tenaga medis itu di tempat tempat terpencil gitu, trisolir tapi.kita akan lakukan lagi tahun depan."tandasnya.