Print this page

Empat Balita Meninggal, Kabupaten Tangerang Waspada Difteri

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Desriana. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Desriana. Iday

Detakbanten.com  KAB. TANGERANG - Bagi warga masyarakat Kabupaten Tangerang harus mewaspadai penyakit Difteri, wabah penyakit ini menyerang anak-anak usia dibawah lima tahun (Balita). 

Faktornya adalah karena diusia dua bulan, orang tuanya tidak memberikan suntikan vaksinasi DPT. Penyakit ini akan menular, jika tidak segera ditangani dokter. Penularan difteri biasanya terjadi akibat kontak langsung dengan penderita atau carrier (pembawa kuman) karena kuman Cotyneoectetium diphteriae keluar bersama dengan air ludah penderita pada saat batuk, bersin, dan berbicara.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Desriana mengatakan, saat ini ada 14 orang anak yang menderita penyakit difteri. Empat orang di antaranya meninggal dunia. Ke empat orang yang meninggal dunia berasal dari warga salembaran, Kosambi, Teluk Naga dan Curug. "Yang dirawat sampai saat ini jumlahnya 10 orang pasien, sembilan orang masih dirawat di RSU Tangerang, sementara satu orang dirawat di RSU Serang," katanya pada kepada detakbanten.com pada Rabu, (1/11/2017).

Desriana menambahkan, penyakit ini bisa menular melalui kontak langsung dengan pasien, penyakit difteri berasal dari kuman penyakit ini juga dapat pula menyerang pusar, selaput putih mata, dan vagina. "Mengingat penyakit ini sangat menular, penderita harus dirawat di rumah sakit dan ditempatkan di ruang khusus," terangnya.

Sementara, Direktur RSU Tangerang Nanik Isnaeni menambahkan saat ini RSU Tangerang sedang merawat pasien penderita difetri. Menurutnya, pasien difteri yang dirawat merupakan rujukan dari Puskesmas Gembong, Kresek dan Salembaran Jaya. "Jumlah yang dirawat sebanyak sembilan orang, satu orang dari Puskesmas Gembong, dua orang pasien dari Puskesmas Kresek, dan enam orang pasien dari Puskesmas Salembaran Jaya," tandasnya.