Print this page

Bupati dan Kapolresta Jumling di Sindang Jaya

Bupati dan Kapolresta Jumling di Sindang Jaya Iday
detakbanten.com KAB. TANGERANG-Setelah memimpin apel pengamanan pasukan di areal Sekolah Santa Laurensia, Kapolresta Tangerang AKBP M. Sabilul Alif, mendampingi Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar melaksanakan salat Jumat Keliling (jumling) di Masjid Al-Mubarokah di Desa Sukaharja, Kecamatan Sindang Jaya, Jumat (20/10/2017).
Dalam kesempatan salat Jumat itu, Bupati menginformasikan kepada warga bahwa pembangunan sekolah Santa Laurensia dihentikan sementara. Bupati juga menyampaikan, isu bahwa di Sindang Jaya akan dibangun gereja Katolik terbesar di Asia Tenggara adalah tidak benar.  "Bupati tidak pernah mengeluarkan izin mendirikan gereja di lokasi itu. Yang dikeluarkan Bupati adalah izin sekolah umum," Kata Kapolresta Tangerang AKBP M. Sabilul Alif.

Usai shalat Jumat, Kapolres bersama Bupati memerika pembangunan gedung bersama keagamaan tingkat Kecamatan Sindang Jaya dan memerika proses pembangunan stadion mini di kecamatan yang sama.

Selanjutnya, Kapolres kembali ke komplek perumahan Suvarna Padi untuk memantau pasukan pengamanan yang berjaga. Dirinya juga berkoordinasi dengan perwakilan warga yang terdiri dari tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pimpinan pondok pesantren. “Saya minta kepada perwakilan warga untuk benar-benar menyampaikan bahwa telah ada kesepakatan," ungkap Kapolres.

Ditambahkannya, semua langkah yang diambil semata-mata untuk menciptakan situasi kamtibmas sebagai bentuk pelaksanaan tugas dan tanggung jawab kepolisian.

Sementara anggota MUI Kecamatan Sindang Jaya Ustad Saechudin menyampaikan apresiasi kepada Muspida Kabupaten Tangerang, kedatangan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar dan Kapolresta Tangerang AKBP Sabilul Alif ke Sindang Jaya ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi tentang pentingnya menjaga stabilitas keamanan. " Warga di Sindang Jaya sedikit demi sedikit paham dan tidak akan main hakim sendiri" tandasnya.

Untuk diketahui, pengamanan merupakan bagian dari langkah-langkah yang diambil dalam menyikapi penolakkan warga atas beridirinya Sekolah Santa Laurensia. Meski pada prinsipinya kegiatan istigosah yang sedianya akan dilakukan warga di areal itu dibatalkan karena sudah ada kesepakatan, namun sebagai bentuk antisipasi, pasukan pengamanan tetap disiagakan.