Bintara Pembina Desa (Babinsa) Kareo Jono, berharap dengan adanya nobar ini, sejarah yang telah terjadi tidak pernah terulang kembali.
"Ya intiya masyarakat serta generasi muda mengenang kembali sejarah ditahun 1965, jangan sampai sejarah yang telah banyak memakan korban tersebut terulang kembali," Kata Jono, disela nobar.
Di tempat yang sama, Ketua Ikatan Pemuda Kareo Dukuh (IPKD) Sutrisno mengatakan, masyarakat Kampung Kareo Dukuh perlu tahu dan mewaspadai paham komunis. Oleh karena itu dengan nobar film G30S/PKI di-Kampung Kareo Dukuh Rt. 001/Rw. 001 bertujuan regenerasi bangsa agar benar-benar waspada terhadap paham-paham komunis.
"Kita sebagai generasi bangsa jangan sampai melupakan sejarah. Untuk itu, saya sebagai ketua IPKD mengajak masyarakat agar berpegang teguh kepada Pancasila dan UUD 1945, dengan menjaga lingkungan kita sendiri berarti kita ikut menjaga keamanan NKRI," tegas Sutrisno.
Lebih lanjut Sutrisno menjelaskan nobar ini untuk mengingatkan agar generasi muda mengetahui bagian dari sejarah indonesia.
Sementara itu, Kepala Desa Kareo Santibi mengatakan, PKI ingin merubah Dasar Negara Indonesia (Pancasila) dengan paham komunis. "Sebagai generasi penerus bangsa, masyarakat dan pemuda perlu mengetahui bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) merupakan partai terlarang yang telah beberapa kali melakukan kudeta. Yang diawali pergolakan yang dipimpin oleh Muso pada tahun 1948 dan tahun 1965 oleh DN Aidit," katanya.
Menurut Ketua Apdesi Kabupaten Serang ini generasi muda sekarang perlu mengetahui, bahwa Indonesia punya sejarah yang sangat kelam. PKI telah mempropaganda serta memecah belah bangsa Indonesia, dengan tujuan merubah ideologi pancasila dengan paham komunis. "Untuk melancarkan aksi mereka, PKI membunuh para Jendral dan rakyat yang menentangnya atau yang tidak setuju dengan PKI," imbuhnya.
Hidayat selaku Ketua Karang Taruna Kecamatan Jawilan juga mengatakan, bahwa Ideologi ini sangat berbahaya untuk kemajemukan bangsa yang berdasarkan Pancasila. Maka dengan adanya nobar film pengkhianatan G30S/PKI bertujuan agar para generasi penerus bangsa mengetahui sejarah. "Pemuda harus jadi garda terdepan dalam menghalau ideologi-ideologi komunis ini," tandasnya.