Dukungan tersebut dilontarkan lintas tokoh pantura (LTP), saat menggelar rapat kerja (raker) ke I di warung makan Bambu Oju Tangerang pada Minggu, (3/9/2017). Menurut ketua lintas tokoh pantura (LTP) Ahmad Yani, salah satu wujud perhatian Pemkab Tangerang kepada warga Pantura adalah dengan didirikannya, RSU Pantura. Diharapkan dengan adanya RSU Pantura, warga yang berdomisili di utara Kabupaten Tangerang tidak perlu repot-repot lagi berobat ke RSU Tangerang atau RSUD Balaraja.

"Kita tidak akan fokus kepada pemekaran dahulu, percuma kita memekarkan diri, kalau dari sisi SDM dan Infrastruktur belum tersentuh pembangunan. Lebih baik kita tuntaskan terlebih dahulu pembangunan di wilayah Utara," katanya. 

Sementara, Asda II Kabupaten Tangerang Ahdiyat berharap agar lintas tokoh pantura (LTP) menjadi gerbong organisasi tokoh yang bisa mengawal pembangunan di wilayah Pantura, menurut Ahdiyat pembangunan infrastruktur dan RSU Pakuhaji ini akan terus dituntaskan sampai tahap finishing. "Saat ini pembangunan RSU Pantura baru mencapai 70 persen dan akan dituntaskan sampai tahun 2018," terangnya.

Sementara, Ketua Asosiasi Pemerintahan Desa Indonesia (Apdesi) Kabupaten Tangerang Maskota optimis jika Pantura akan menjadi wilayah akan menjadi daerah yang maju dan mandiri. Menurut dia, Apdesi tentunya akan mengawal pembangunan secara menyeluruh, bukan hanya fokus di Pantura saja.

Ketua Generasi Muda Warga Jaya Indonesia (GM WJI) Darma Hermawan mengaku puas atas kinerja Pemerintah Kabupaten Tangerang, yang saat ini memfokuskan pembangunan di wilayah Utara. "Selain RSU Pantura, pembangunan stadion mini dan gebrak pak Kumis serta gerbang Mapan juga sudah direalisasikan Pemkab Tangerang," katanya.