Pelajar SMKN 2 Kota Tangerang Ikuti Seminar Kewirausahaan

Seminar Kewirausahaan di SMKN 2 Kota Tangerang. Seminar Kewirausahaan di SMKN 2 Kota Tangerang. Khanif

detakbanten.com KOTA TANGERANG - Forum Kewirausahaan Pemuda (FKP) Kota Tangerang menggelar seminar kewirausahaan untuk pelajar di SMKN 2 Kota Tangerang, Sabtu (26/8/2017). Acara yang digelar sekira pukul 09.00 WIB ini diikuti secara antusias oleh para pelajar.

Ketua FKP Kota Tangerang Oktavia Djiah Pratiwi menjelaskan, acara ini merupakan pertama kalinya di Kota Tangerang. Tujuan diadakannya seminar kewirausahaan agar para pelajar saat ini bisa mandiri dan justru membuka lapangan pekerjaan kedepannya.

"Kami bernaung langsung di Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Tangerang. Jadi dengan diselenggarakannya acara ini, diharapkan bisa menambah bekal pengetahuan para pelajar tentang dunia usaha," terangnya.

Di tempat sama, salah satu narasumber Dimartana (22) pemilik agen travel di bilangan Karawaci ini menjelaskan, awal untuk memulai usaha yang paling penting adalah tekad dan mental yang kuat. Pria lulusan Teknik Elektro di Mercubuana ini mengatakan, doronya merintis usaha agen travel berawal dari hobinya yang suka travel. Dengan jeli ia melihat ada peluang usaha dibalik hobinya tersebut. "Saya suka jalan, makanya saya usaha agen travel. Sekarang omzet sekitar Rp60-80 juta per bulan," katanya.

Menurutnya, yang paling penting untuk ditekankan adalah pembentukan mental pemuda untuk jadi enterpreneur. Pilih pasion, dan harus jujur agar bisa diterima orang lain.

Hal senada diungkapkan Syefira Salsabila (24) yang memulai usaha fashion wanita sejak 2010. Wanita lulusan hukum ini lebih mengutamakan pemasaran online. Bayangkan saja, saat ini omzetnya mencapai Rp8-10 juta per bulan dan memiliki tiga karyawan. "Kesibukan sehari saya kerja di kantor notaris. Tapi bagi saya usaha sudah mendarah dagung. Banyak peluang bisnis di era digital," katanya.

Ia mengakui telah memulai usaha sejak duduk di bangku SMA. Alasan memilih fashion sebagai bisnis karena dirinya suka belanja. Ia menyadari, kenapa tidak menjual secara online agar mendapatkan keuntungan. "Yang penting niat jangan setengah-tengah," pungkasnya. 

 

 

Go to top