Kurangi Kemacetan, Menhub Luncurkan JA Connexion

Kurangi Kemacetan, Menhub Luncurkan JA Connexion

detakbanten.com Kota Tangerang - Jakarta Airport (JA) Connexion, yang baru saja diresmikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dinilai sangat membantu dalam mengurangi penggunaan kendaraan pribadi yang dapat meminimalisir kemacetan.

Terlebih, mobilitas masyarakat yang akan menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta banyak yang melintasi kota Tangerang.

Budi Karya Sumadi menyampaikan, JA Connexion dibuat untuk mendorong penggunaan angkutan umum di wilayah Jabodetabek, mengingat jumlah pergerakan penduduk setiap waktunya terus bertambah.

Tercatat, pada 2017 jumlah penumpang di Bandara Soetta termasuk terminal 3 diperkirakan mencapai angka 75 juta per tahun. Sedangkan, jumlah penumpang yang dilayani oleh angkutan umum bus reguler baru mencapai 7,5 juta penumpang per tahun.

"Berarti masih banyak penumpang yang dilayani oleh mayoritas kendaraan pribadi termasuk pelayanan dari dan ke hotel di sekitar Jabodetabek menuju bandara," jelas Budi.
Meskipun telah tersedia taksi di Bandara, namun harganya juga masih relatif tinggi. Sedangkan, harapan masyarakat adalah adanya pelayanan yang baik dan harga yang murah. Untuk memenuhi harapan tersebut, maka pelayanan angkutan massal sangat diperlukan.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menambahkan, JA Connexion merupakan sebuah terobosan dan pengembangan dari sisi transportasi. Masyarakat diberikan pilihan akses transportasi menuju bandara dan akan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi yang dapat minimalisir kemacetan.

Pemerintah Kota Tangerang sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Perhubungan dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), atas inovasi-inovasinya dalam mengembangkan sistem transportasi.

Dengan begitu, masyarakat khususnya yang ada di sekitar bandara yang sekarang harus mutar terlebih dulu, tidak perlu khawatir lagi karena akan diatasi dengan adanya sistem transportasi massal melalui JA Connexion.

Selain itu, ada beberapa vendor bus yang juga akan membangun jaringan (JA) Connexion dari wilayah Tangerang ke bandara. Mudah-mudahan dapat segera ditindaklanjuti sehingga akan turut mengurangi penggunaan kendaraan pribadi khususnya bagi masyarakat Kota Tangerang maupun yang melintas Kota Tangerang, untuk kemudian beralih menggunakan transportasi massal.

"Kalau masyarakat sudah merasa nyaman, insya allah mereka akan beralih dari transportasi pribadi ke massal, yang terpenting pemerintah sebagai penyedia layanan, dapat benar-benar memberikan rasa nyaman, aman dan tentunya murah juga dapat dijangkau siapa saja," ungkapnya.

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Elly Adriani Sinaga menuturkan, telah disiapkan sebanyak 91 bus dari empat operator yaitu Perum DAMRI, PPD, Big Bird dan Sinar Jaya Megah Langgeng. Keempatnya, akan melayani JA Connexion dengan rute Bandara Soetta ke 15 hotel dan mal di seputar Jabodetabek.

"Kalau dari hotel tarifnya hanya Rp50 ribu, kalau dari mal Rp25 ribu, ini promo satu bulan," jelas Elly, di tempat yang sama.

Ia mengemukakan, bus ini akan melewati kawasan Hotel Borobudur, Alia, Luminor, Sari Pan Pasific, Aryaduta, Grand Cemara, Ibis Tamarin, Milenium, Grand Sahid Jaya, Hotel Ascot, Hotel Amaris Thamrin City, Hotel Aston Sentul City, Hotel Sahid Jaya Lippo Cikarang dan Hotel Mal Bogor Trade Mall (BTM).

Selain itu, juga berangkat dari tujuh Kawasan mal, yaitu dari Kawasan Mal Taman Anggrek, Plaza Senayan, ITC Cempaka Mas, Kelapa Gading, Thamrin City dan Tanah Abang, BTM dan Grand Indonesia.

"Empat operator transportasi darat tersebut, telah melakukan kerjasama dengan pihak pengelola hotel maupun mal dan PT. Angkasa Pura II selaku operator Bandara Soetta. BPTJ berperan sebagai mediator yang memfasilitasi kepentingan masyarakat dan operator penyedia jasa transportasi," tuturnya.

Selain itu, turut diluncurkan aplikasi angkutan umum berbasis android dengan nama Moovit.

Dengan aplikasi ini, diharapkannya masyarakat menjadi semakin tertarik untuk menggunakan angkutan umum karena masyarakat akan memiliki kepastian mengenai jadwal keberangkatan, dan perkiraan waktu sampai di tempat tujuan.

"Dengan aplikasi ini, masyarakat juga dapat memberikan masukan dan kritik terhadap pelayanan," tutupnya.

 

 

Go to top