Berdasarkan pantauan dilapangan, area pembuangan sapi tersebut lokasinya tidak jauh dari pemukiman warga, diduga mantan ketua RT dilingkungan tersebut ikut memfasilitasi pembuangan kotoran tersebut, hanya saja sampai saat ini warga belum mengetahui secara detail dari perusahaan mana asal kotoran sapi tersebut berasal, namun dari informasi yang didapat mantan ketua RT inisial (Ed) terlibat dalam pemberian izin kepada pelaku.
Warga Kampung Pakuhaji Sanuki mengatakan, sejak adanya limbah kotoran sapi, warga mulai resah karena kotoran sapi tersebut baunya sangat menyengat. Selain bau, warga juga sudah mengeluhkan sakit gatal dan pusing, meski sudah dilaporkan ke kepala Desa Tobat namun sampai saat ini belum ada tindakan tegas dari kepaa Desa.
"Kami sudah menyamapaikan keluhan kepada Kepala Desa Tobat, agar mencari solusi agar korban yang sakit tidak bertambah,"tuturnya.
Dia menghawatirkan akan bertambah korban, jika tidak ada tindakan dari pemerintah. Selain kotoran sapi, tak jauh dari lokasi tersebut terdapat ribuan tumpukan ban mobil bekas yang sengaja disimpan di akses jalan utama PT Adis - Sentiong. "Kami meminta agar pemerintah bisa bertindak tegas kepada perusahaan yang mencemari lingkungan,"tambahnya.
Kadis Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang Saipullah berjanji akan menindak lanjuti keluhan warga Desa Tobat, menurutnya jika ada perusahaan yang melanggar aturan dengan sembarangan membuang limbah yang jelas merugikan warga. "Kami butuh surat pengaduan kepada warga untuk segera ditindak lanjut pimpinan," ucapnya.