Dibandingkan jika para siswa harus melaksanakan dan berkumpul di warung makan atau pusat belanja maka tak akan efektif. "Kalau ada taman, maka bisa dijadikan sebagai tempat diskusi atau berkumpul yang menumbuhkan inovasi dalam berkarya," ujarnya dalam diskusi terkait hari Pendidikan Nasional di Puspemkot Tangerang.

Wakil Wali Kota Tangerang, Sachrudin, menyambut baik masukan pelajar tersebut dan menjadi bahan bagi Pemkot Tangerang. Namun, Pemkot Tangerang sebenarnya sudah menjalankan program tersebut melalui Sekolah Adiwiyata yang mengembangkan sekolah berbasis lingkungan dengan menciptakan lingkungan yang bersih, hijau dan nyaman.

"Mulai dari penanaman pohon, ekstrakurikuler daur ulang sampah, kurikulum berbasis lingkungan serta penyediaan taman di lingkungan sekolah itu telah berjalan di beberapa sekolah. Dan kedepan itu akan ditingkatkan lagi," ujarnya.

Ia pun meminta kepada para pelajar untuk memanfaatkan berbagai fasilitas pendidikan yang sudah dan akan terus ditingkatkan oleh Pemkot terkait program pendidikan lainnya, Pemkot Tangerang melalui Tangerang Cerdas memberikan bantuan dana SPP dan biaya personil kepada anak dari keluarga tak mampu.

"Maka itu tidak ada alasan bagi warga Kota Tangerang untuk tidak bersekolah. Masyarakat Kota Tangerang harus sekolah semua," ujarnya.

Sekretaris Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Tangerang Sugiharto Achmad Bagdja mengatakan, pada tahun 2015, dari 130 taman yang dikelola Pemerintah Kota Tangerang, sebanyak enam taman akan dilakukan pemugaran diantaranya penataan Taman Benteng Betawi, Ecopark, Kawasan Benteng Heritage, Jam Gede di Cikokol dan Hutan Kota Depan Kantor Satpol PP serta taman Puspem. "Itu diluar taman yang sudah dibangun di tahun 2014," tambahnya.