Memanfaatkan Bambu Sebagai Alternatif Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis

Ilustrasi Ilustrasi

detakbanten.com SERANG - Sebagai upaya rehabilitasi hutan dan lahan kritis, Banten Creative Community (BCC) bersama Dinas Pertanian Kota Serang mensosialisasikan pemanfaatan bambu. Dengan melibatkan kelompok petani dan pengrajin bambu setempat, bambu diharapkan mampu menjadi alternatif rehabilitasi hutan dan lahan kritis.

Koordinator BCC Usep Mujani menjelaskan selain untuk rehabilitasi hutan dan lahan kritis, pengembangan bambu juga bisa menjadi industri kreatif yang dapat membantu menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.

"Sebaran hutan bambu di kota serang banyak ditemukan di Kecamatan Walantaka, Taktakan dan Cipocok, Ini potensial untuk dikembangkan sebagai basis industri bambu ke depan," kata Usep menjelaskan.

Selain memiliki nilai ekonomis, lanjut Usep, bambu sebagai tumbuhan yang paling cepat pertumbuhannya dinilai paling efektif untuk melakukan rehabilitasi hutan dan lahan.

"Terdapat kira-kira dua ribu hektar yang perlu direhabilitasi baik lahan milik masyarakat maupun pemerintah," katanya.

Usep menambahkan, sosialisasi yang dilakukan BCC difasilitasi oleh Komisi IV DPRD dan Dinas Pertanian Kota Serang dengan melibatkan 18 kelompok petani dari enam kecamatan di Kota Serang. "Insya Allah kegiatan ini akan rutin dilaksanakan tiap bulan," imbuhnya.

 

 

Go to top