KPU Kota Serang Gelar Bimtek Tungsura PPS se-Kecamatan Serang

KPU Kota Serang Gelar Bimtek Tungsura PPS se-Kecamatan Serang

detakserang.com- SERANG, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Serang gelar Bimbingan Tekhnik (Bimtek) Pemungutan dan Penghitungan Suara (Tungsura) Pemilu Presiden 2014 bagi Panitia Pemungutan Suara (PPS) se- Kecamatan Serang, di aula Kelurahan kali Gandu, Kecamatan Serang, Kota Serang.

Ketua pokja sosialisasi kpu kota Fierly Murdlyat Mabrurri mengatakan bahwa, bimtek Tungsura ini di tekankan adalah agar penyelenggara pemilu di tingkat kecamatan/ kelurahan dan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) itu paham betul tentang administrasi pemilu.

"Administrasi pemilu dalam catatan kami di pemilu pemilihan legislatif kemarin, ada beberapa catatan serius, ada beberapa kekurangan dan beberapa kendala, terutama soal bagaimana petugas melakukan penghitungan suara agar tidak keliru dalam rekapitulasi penghitungan suara pemilu presiden 9 juli mendatang." Ujar Fierly saat di temui di sela acara Bimtek, Selasa (24/06).

Fierly juga menambahkan bahwa Bimtek ini penting karena ada hal-hal baru yang tidak ada di pemilihan Legislatif (Pileg) tapi sekarang ada di Pemilihan Presiden (Pilpres)." bimtek di Kecamatan Serang ini jadi kecamatan pertama, nanti jam 2 siang akan di lakukan Bimtek di Kecamatan Curug dan Kasemen terus besok akan di lakukan Bimtek di Kecamatan Taktakan, Cipocok Jaya dan Walantaka,"Ujar nya.,

Dalam Bimtek ini, lanjut Fierly, kami akan melakukan simulasi dengan membuat soal, seolah-olah di soal tersebut di gambarkan ada peristiwa di pemungutan suara presiden di salah satu TPS dengan perolehan suara di buat Draw atau seri.

"jadi soalnya itu kita bikin Capres no 1 misalkan dapat 300 suara, dan capres no 2 juga kita bikin 300 suara, nanti ada simulasi bagaimana mereka mengisi form C1 Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (PPWP), kalau di Pileg mereka kan hanya mengisi C1, kalau Pilpres namanya C1 PPWP, mereka nanti akan mengisi atau soal yang kita berikan, sehingga bisa kelihatan bagaimana tingkat kepahaman mereka terhadap materi yang kita sampaikan,"Jelas Fierly.

Fierly juga mengatakan bahwa secara tekhnis penghitungan suara lebih rumit di Pileg di bandingkan Pilpres, di Pileg dalam 1 TPS harus bikin folio C1 samapi 17 rangkap, sedangkan di Pilpres hanya membuat folio C1 hanya 7 rangkap, waktu di Pileg tidak ada C7 sedang di Pilpres ada C7," C7 itu adalah daftar hadir pemilih, apabila pemilih datang jam 7 pagi kita catat, dia datang jam 8 kita catat, jadi secara teknis Pilpres ini lebih mudah di pahami dan di laksanakan, di bandingkan Pileg yang sangat rumit dengan banyak kolom yang harus di isi, sedangkan di pilpres hanya ada kolom perolehan no 1, perolehan no 2, suara sah dan suara tidak sah" Terang nya.

Fierly berharap Pilpres kali ini semua berjalan lancar," kecuali nanti ada kendala-kendala lain yang tidak kita terprediksi sebelumnya, ya mungkin saja akan ada kendala, tapi secara teknis sih ini lebih simple lebih mudah dan lebih sederhana jadi kemungkinan semuanya bisa berjalan lancar,"pungkasnya

 

 

Go to top