Dalam aksi tersebut mereka melakukan unjuk rasa bukan hanya satu tempat saja melainkan beberapa tempat yang akan dituju, salah satunya Pusat Pemerintahan Kota Tangerang dan Disnaker Kota Tangerang.

Berawal dari aksi yang dilakukan di depan Kantor Pusat Pemerintahan pada pukul 10.00 wib kemudian dilanjutkan ke depan kantor Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) sekitar pukul 12.30 wib.

Unjuk rasa itu tak tanggung – tanggung  memblokir jl. Kisamaun yang biasanya hanya berorasi didepan kantor Disnaker melainkan di tengah jalan raya (umum) yang menuju arah Kota Tangerang.

Dalam aksinya mereka menuntut agar pemerintah menetapkan gaji buruh sebesar 3,7 juta (tiga juta tujuh ratus) untuk per satu bulannya ditahun 2014 nanti, “menurutnya dengan dinaikkannya gaji sebesar itu mereka ingin membuktikan apakah perusahaan yang mereka tempat bekerja benar – benar hengkang (pindah keluar negri/tidak)”?, ujar Hardiansyah saat berorasi.

Sasmita menambahkan, dengan dinaikkannya gaji Rp. 3,7 juta akan bisa tersanggupi karena ia menjelaskan bahwa buruh yang ada di Indonesia sebanyak 30 juta buruh dan ia juga membandingkan antara gaji buruh yang ada di Indonesia dengan gaji seorang pembantu rumah tangga di Malaysia lebih besar gaji seorang pembantu di Malaysia sebesar Rp. 4 juta ketimbang di Indonesia, menurutnya Indonesia dengan Malaysia lebih kaya Indonesia ketimbang Malaysia, “Malaysia aja sanggup masa Indonesia tidak”, katanya.
Sementara, para anggota dari satuan Kepolisian dan TNI masih berjaga – jaga di area buruh yang sedang berunjuk rasa. (Ayu)