Diduga Akibat Intimidasi Warga Parakan Pamulang Syok

Diduga Akibat Intimidasi Warga Parakan Pamulang Syok

detakbanten.com, TANGSEL - Fikri alias Kiky (29), warga Parakan RT 02/09, Pondok Benda, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengalami dugaan intimidasi, Kamis (3/12/2020).

Fikri yang mengaku sebagai pendukung pasangan calon (paslon) Walikota dan Wakil Walikota Tangerang Selatan, nomor urut 3 Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan, itu diduga diintimidasi oleh pendukung paslon nomor urut 1, Muhamad-Rahayu Saraswati Djojohadikusumo.

Ketika berbincang dengan detakbanten.com, Fikri mengaku diintimidasi saat dirinya menjadi ketua panitia sosialisasi Calon Walikota Benyamin Davnie ketika melakukan kunjungan kepada warga. Kata dia, dirinya merasa terancam adanya intimidasi tersebut.

"Saya merasa terancam dengan adanya intimidasi ini," kata Fikri saat dijumpai wartawan.

Menurut Fikri, dugaan intimidasi itu salah satunya datang dari seorang pria yang disebut-sebut sebagai mantan anggota DPRD Tangsel berinisial SD. Selain itu, menurutnya ada intimidasi juga dilakukan oleh orang terdekat SD.

Bahkan dugaan intimidasi tersebut diperkuat lantaran perbincangan SD dan dirinya sempat direkam saat komunikasi melalui jejaring WhatsAap.

"Kalau ada pertemuan koordinasi dulu dengan ketua lingkungan, jangan merusak tatanan yang sudah disusun ketua lingkungan. Terkait masalah kegiatan politik, ketua lingkungan sudah mengarahkan ke nomor 1. Apalagi dekat rumah saya, RT itu ketua lingkungan. Izinnya ke RT dulu, yang punya wilayah itu RT, bukan RW. Kalau diterusin entar diramein, mau pada ribut?," kata Fikri saat menirukan suara SD seperti rekaman yang disampaikan kepada wartawan.

Namun begitu, dugaan intimidasi tersebut ironisnya berdampak terhadap Ibu kandung Fikri yang bernama Maulana (57). Ibu, kata Fikri, mengalami syok dan lemas, bahkan sempat dirawat oleh keluarga dirumah pasca dirinya mengalami dugaan intimidasi.

"Saat ibu saya tahu kalau saya diintimidasi seperti itu, ibu saya langsung drop kondisinya sampai lemas dan dirawat oleh keluarga dirumah. Ibu khawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan," terang Fikri.

Dengan begitu, akibat adanya dugaan intimidasi tersebut, Fikri dan keluarga akan melaporkan peristiwa tersebut ke Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu). Bahkan, Fikri mengaku akan melaporkan adanya dugaan intimidasi ke pihak kepolisian lantaran perkataan yang disampaikan SD terhadap dirinya dinilai ada dugaan mengandung kalimat ancaman.

Hingga berita ini dipublikasi, detakbanten.com masih berusaha mendapatkan keterangan dari pihak terkait. Meski wartawan telah berusaha mencari sumber informasi terkait dugaan intimidasi yang terjadi di Parakan RT 02/09, Pondok Benda, Pamulang, Kota Tangerang Selatan.

 

 

Go to top