Unggul Dalam Survey, Muhamad-Saraswati Masih Belum Aman Tinggalkan Ben-Pilar

Unggul Dalam Survey, Muhamad-Saraswati Masih Belum Aman Tinggalkan Ben-Pilar

detakbanten.com, TANGSEL - Calon Walikota dan Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) nomor urut 1, Muhamad-Rahayu Saraswati unggul dalam survey. Paslon yang diusung koalisi gemuk itu unggul dalam hasil lembaga survei Indikator, Selasa (17/11/2020).

Menurut hasil survey Indikator, dukungan terhadap Muhamad-Rahayu-Saraswati Djojohadikusumo menguat cukup signifikan dari sebelumnya. Muhamad-Saraswati ungguli Benyamin-Pilar dengan presentase 38.6%.

Sedangkan pasangan Benyamin Davnie- Pilar Saga Ichsan, yang dukungannya cenderung stagnan mencapai 33.2%. Sementara, Siti Nurazizah-Ruhamaben 16.4%, dan yang belum menyebutkan pilihan saat ini 11.8%.

Sebelumnya pada bulan Agustus 2020, pasangan Benyamin-Pilar unggul di angka 33,4 persen dan diikuti Muhamad-Saras dengan 18,1 persen. Sedangkan pasangan Azizah-Ruhama dengan 7,5 persen, sementara angka responden tidak tahu atau tidak jawab mencapai 41 persen.

Meskipun elektabilitas Muhamad-Rahayu Saraswati mulai melampaui Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan, namun keunggulan paslon Muhamad-Rahayu Saraswati tidak signifikan secara statistik. Lantaran selisih antara kedua paslon masih dalam kisaran margin of error yang digunakan survei tersebut.

"Survei dilakukan pada bulan Agustus, September dan Oktober 2020. Dalam survei itu, responden yang memilih pasangan Muhamad-Rahayu Saraswati terus meningkat dari awalnya masih di bawah pasangan Benyamin-Pilar yang sempat unggul,"terang Direktur Eksekutif Indikator, Burhannudin Muhtadi.

Kompetisi elektoral juga masih mungkin terjadi karena sejak survei ini berakhir dilapangan awal November, ketiga paslon masih memiliki waktu sebulan lebih untuk meraih kemenangan pada 9 Desember nanti.

"Pemilih mengambang juga masih tinggi. Sebanyak 11.8% warga Tangsel belum menentukan pilihan pada saat survei dilakukan,"jelasnya.

Berdasarkan survey Indikator, di antara yang sudah punya preferensi elektoral, 30% di antaranya masih besar kemungkinannya mengubah pilihan. Angka itu disebut bisa mengubah peta elektoral pada Pemilu 9 Desember nanti.

 

 

Go to top