Meski terbilang dadakan, objek wisata ini sudah banyak menarik wisatawan dari luar desa yang ingin berwisata ke tempat tersebut karena ingin melihat secara langsung keindahan pemandangan alam nan alami.
"Kalau awal-awal kebanyakan dari warga sekitar sini, cuma karena mungkin banyak di upload lewat Facebook, media sosial lainnya banyak yang dari luar desa penasaran ingin melihat ke sini," kata Muhamad Atik selaku pengelola taman palem Bunar kepada wartawan Rabu (28/10/2020).
Muhamad Atik menceritakan, awalnya Taman Palem ini hanya dipakai untuk tempat orang berswapoto saja, rata - rata warga yang datang mulai dari anak muda dan dewas , rata - raa yang datang kesini biasanya hari Sabtu dan Minggu, akhirnya tempat ini menjadi tempat wisata dadakan setelah di posting ke media sosial yang akhirnya menjadi viral.
"Meskipun tidak ada Wahana mainan, namun tidak menyurutkan warga untuk tetap datang kesini, karena disini tersedia ayunan,"terang Muhamad Atik.
Untuk pengunjung yang ingin berwisata tersebut tidak dikenakan tiket masuk, hanya saja pengunjung dikenakan tiket untuk parkir kendaraan yang rencananya akan dikelola warga, karena jika dikembangan akan menjadi potensi peningkatan ekonomi warga.
"Untuk sementara saat ini belum dipungut tiket masuk, jadi siapa saja yang masuk ke sini gratis, tapi sih rencananya kami akan pungut parkirnya saja," katanya.
Selain itu, di masa pandemi ini pihaknya bersama warga untuk mengawasi setiap pengunjung yang datang agar tetap diingatkan untuk menerapkan protokol kesehatan.
Salah seorang pengunjung, Yunita (30) mengaku penasaran melihat pemandangan alam dipalem yang sedang menjadi perbincangan banyak orang.
"Saya penasaran mau lihat yang viral, ternyata enak tempatnya buat selfian, ada sawah yang membentang," ucapnya.