Pantauan wartawan, aksi menolak pembangunan landfil III TPA Cipeucang itu, mayoritas dilakukan oleh emak-emak, sebagian laki-laki dan dan diikuti anak-anak dengan membawa poster dengan tulisan salah satunya "Lindungi Lingkungan Kami".

Ketua Rt 03/03 Cipeucang, Kademangan, Hadi Suardi kepada detakbanten.com menyampaikan, demontrasi itu terjadi lantaran lokasi landfill III terlalu dekat dengan pemukiman warga.

Lantaran itu, kata Hadi, warga beramai-ramai melakukan protes dan berharap mendapat jawaban dari pihak pengelolan TPA Cipeucang maupun Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tangsel.

"Iya demo ini terjadi karena lokasi pengerjaan landfill III dekat rumah warga, jaraknya itu cuma 10 meter saja. Kami aksi mudah-mudahan mendapatkan tanggapan pihak terkait, supaya kami mendapat perhatian,"kata Hadi Suardi saat dikonfirmasi detakbanten.com.

Meski begitu, Hadi menerangkan, bahwa selama keberadaan landfill I, landfill II, dan bahkan dalam pengerjaan landfill III, warga sekitar tidak pernah menerima kompensasi.

"Kami cuma pernah diajak bicara soal rencana pembangunan landfill III di Rumah Makan Lubana Sengkol. Tapi kami tidak mendapatkan kompensasi, kami cuma berharap lokasi landfill III ini bisa agak jauhan sedikit dari pemukiman warga,"jelas Hadi.

Sementara, Sekretaris DLH Tangerang Selatan Yepi Suherman ketika dikonfirmasi detakbanten.com belum dapat memberikan keterangan. Meski begitu, detakbanten.com masih berusaha menanti keterangan dari pihak terkait.