Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti melalui siaran Press nya yang di terima, Rabu, 16/09/2020.
Menurutnya, Peningkatan kasus yg signifikan ini, disebabkan oleh semakin masifnya SWAB PCR yg dilakukan oleh Dinkes kab/kota dan provinsi, melalui kegiatan Tracing n Screening.
"Mobilitas masyarakat yang semakin tinggi saat ini juga menjadi salah satu pemicu," kata aty.
Selan itu juga terang aty, Menurunnya kesadaran masyarakat terhadap sense of crisis pandemic covid-19 dlm penerapan protokol kesehatan juga salah satu sebab peningkatan kasusnya.
"Termasuk juga belum optimalnya penerapan protokol kesehatan di semua sektor,"terangnya.
Oleh karenanya jelas Aty, diperlukan dukungan semua elemen utk dpt mengimplementasikan pergub 45/2020 perubahan atas pergub 38/2020 tentang penegakan disiplin penerapan protokol kesehatan dalam penanganan covid-19 di Wilayah Banten
"Dukungan semua elemen untuk melakukan edukasi dalam membangkitkan sense of crisis pandemi covid-19 di masyarakat,"jelasnya.
Aty meminta, bagi yang positif covid tanpa gejala atau dengan gejala ringan yang memilih isolasi mandiri untuk disiplin menerapkan tatacara isolasi mandiri yang benar agar tidak menjadi pemicu bertambahnya cluster keluarga.
"Bersama satukan visi dan misi serta bergandeng tangan tanpa harus menyalahkan dengan satu tujuan yakni menyelamatkan rakyat banten, Semoga Allah SWT memberikan perlindungan untuk masyarakat Banten." tandasnya.