Demo warga menuntut pihak UPJ menepati janji untuk merealisasi tanggungjawab sosial mencakup aspek ekonomi, sosial dan lingkungan warga di sekitar lingkungan kampus.

“Kami datang ke sini untuk menagih janji UPJ kepada warga Sawah Baru yang sudah sejak 2015. Jangan main-main dengan warga. Kalau tuntutan ini tidak ditepati, kami akan datang dengan lebih besar lagi,” kata Sukarya dalam orasinya, politisi Golkar Tangsel yang juga Ketua Komisi II DPRD Tangsel.

Menurut Sukarya, selama ini pihak UPJ telah ingkar atau mengabaikan warga akan janji untuk memberdayakan warga di sekitar lingkungan kampus UPJ hingga sekarang. Dirinya dan utusan warga akhirnya diterima oleh pihak UPJ untuk berdialog.

Ada tujuh tuntutan warga yang diajukan kepada pihak kampus. Menuntut pengelolaan outsourcing UPJ diserahkan ke warga sekitar. UPJ merekrut security warga sekitar. Meminta UPJ memberi kesempatan warga sekitar menjadi vendor pengadaan barang dan jasa.

Meminta warga diberi kesempatan mengisi tenant-tenant kantin di UPJ. Warga menuntut UPJ memneri beasiswa kepada warga Sawah Baru untuk bisa kuliah. Dana CSR dari UPJ diberikan kepada warga, baik tunai atau pelatihan keterampilan untuk para pemuda. Terakhir, pengelola UPJ diminta turut membangun lingkungan Sawah Baru.

Sementara itu, Kepala Bagian Humas UPJ, Hadijah Suhana mengatakan, pihaknya sudah berbicara dengan perwakilan warga. Menurutnya, ada miskomunikasi di antara pihak kampus dan warga.

“Kita perlu lebih intens berkomunikasi dengan warga di sekitar kampus,” katanya.

Terkait tuntutan warga, pihaknya mengaku sudah mengakomodir. Dari tujuh tuntutan warga, kata dia, dua poin tentang pekerjaan dan beasiswa sudah dilakukan.

“Ada warga sini yang kerja di sini juga. Dan yang dapat beasiswa di sini juga ada,” katanya. (cho)