Print this page

Bank Sampah Kumis dan Karang Taruna Edukasi Masyarakat Ketapang Memilah Sampah

Bank Sampah Kumis dan Karang Taruna Edukasi Masyarakat Ketapang Memilah Sampah

detakbanten.com MAUK - Untuk mengurangi sampah berserakan di lingkungan dalam rangka menciptakan lingkungan bersih dan sehat. Bank Sampah Keluarga Masyarakat Indonesia Sejahtera (KUMIS) melibatkan Karang Taruna Kecamatan Mauk melakukan riset tentang pemilahan Sampah organik dan non organik.

Pemilahan Sampah organik dan non organik dilakukan dalam rangka memberikan edukasi kepada masyarakat, bagaimana Masyarakat setempat bisa memahami arti pentingnya menjaga lingkungan tetap bersih, dan di samping itu juga masyarakat bisa memahami mana sampah yang bisa di daur ulang dan sampah yang tidak bisa di daur ulang.

Demikian hal tersebut di katakan Abil tokoh pemuda desa Ketapang kepada detakbanten.com, selasa, (8/9).

Dijelaskan nya Abil, riset pemilahan sampah ini juga bekerjasama dengan salah satu dosen IPB, dan tak luput pula dari Mahasiswa yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata Kerja Sosial (Kukerta-KS) UIN SMH Banten di Desa Ketapang, Kecamatan Mauk,

"Dalam riset ini juga di bantu oleh temen-temen mahasiswa yang ikut andil berbaur bersama masyarakat melakukan riset pemilahan sampah organik dan non organik di Desa Ketapang," ujar abil

lanjut abil menjelaskan, saat ini baru 20 Rumah atau kepala keluarga untuk tahap percontohan , kedepannya , dengan adanya edukasi riset ini diharapkan bisa berkembang dan berkelanjutan.

"Saat ini kami mendata sebanyak 20 rumah kepala keluarga saja, hal ini sangat menarik untuk dilakukan riset lebih lanjut, kedepan mudah-mudahan masyarakat atau kepala keluarga lainnya bisa mengikuti," harapnya.

Menurutnya jika masyarakat sudah memahami tentang pengolahan sampah, kedepannya masyarakat dengan sedirinya sadar bahwa sampah -sampah yang ada disekitar kita ini bisa kita olah menjadi nilai yang ekonomis.

Abil menambah kan, manfaat sampah organik dan anorganik ini masing – masing sampah bisa kita olah, tergantung dari pada niat untuk mengelola pasti bisa diolah kembali menjadi suatu yang bermanfaat.

"Jadi banyak dan bisa di manfaatkan sampah - sampah yang ada di sekitar kita itu, tergantung niat pemanfaatannya, misalnya sampah organik ini bisa untuk kompos atau pupuk organik. Dan sampah non organik bisa juga kita manfaatkan dengan membuat kerajinan dari sampah atau limbah itu, seperti sampah plastik dapat dibuat tas, taplak meja makan, pernak pernik, "jelasnya.