Pasalnya, ratusan orang yang sudah antri untuk mengurus Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (NPPKP) di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Serpong terpaksa harus menahan amarah, meskipun terasa menyakitkan kepala.

Arsih, salah seorang guru di salah satu guru SMK Al-Hidayah Ciputat yang hendak mengurus NPWP pribadi, dan telah memegang nomor antri 118 pun terpaksa menghela napas dalam-dalam. Dijelaskan Arsih, ia mengajukan permohonan NPWP pribadi untuk kelengkapan administrasi bagi prasyarat sertifikasinya.

"Saya sudah antri sejak pagi, terpaksa harus menunggu lagi untuk pelayanan pendaftaran NPWP secara manual yang baru melayani nomor antri 80," ungkapnya di ruang tunggu KPP Pratama, Jumat (21/2).

Sementara itu, ghozali juga punya pengalaman serupa. Matinya jaringan internet pelayanan NPWP / NPPKP seminggu yang lalu dijanjikan selesai dalam lima (5) hari kerja, terpaksa harus datang bolak-balik datang ke KPP Pratama Serpong untuk mengambil Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak milik rekannya.

"Mau jadi orang baik pun susah," ungkap seorang ibu, yang tadi terlihat kesal kepada petugas pelayanan di counter 01 dan 02, dan akhirnya memilih balik kanan alias pulang lagi ke kantor tempat bekerjanya. (red)