Pengamat Sebut Majunya Saras di Pilkada Tangsel Miliki Beban Elektabilitas

Direktur Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah Direktur Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah

detakbanten.com TANGSEL - Munculnya nama Rahayu Saraswati keponakan Ketua Umum partai Gerindra Probowo Subianto, maju sebagai bakal calon Wakil Walikota yang mendampingi Muhamad dari PDIP di Pilkada Tangsel dianggap pengamat ada beban elektabilitas.

 
Pasalnya, kegagalan Saras kembali menduduki kursi dewan di Senayan pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 silam, memacu dirinya ikut bertarung  sebagai calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) di Pilkada pada tanggal 09 Desember 2020 mendatang.
 
Menanggapi hal tersebut, Direktur Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan bahwa, ada beban elektabilitas yang harus ditanggung oleh perempuan yang akrab disapa Saras tersebut, terlebih kemunculannya di Tangsel secara tiba-tiba.
 
"Meskipun kerabat Prabowo Subianto, ada beban elektabilitas yang harus ditanggung Rahayu Saraswati, terlebih muncul di Tangsel secara tiba-tiba, dan beban ini senada dengan Siti Nur Azizah," ucap Dedi, kepada awak media melalui seluler, Selasa (18/8/2020).
 
"Meskipun punya relasi dengan tokoh nasional, tetapi untuk Tangsel Rahayu Saraswati tidak punya akar elektoral yang kuat, setidaknya hari ini. Untuk itu, perlu adanya penguatan di keterpilihan Muhammad yang memiliki jejak di Tangsel," imbuhnya.
 
Dedi pun menyebut, salah satu kelemahan Politikus Gerindra tersebut yakni datang saat kontestasi hendak dimulai.
 
"Kelemahan Saras adalah datang saat kontestasi hendak dimulai, mungkin dia tidak sendirian, tetapi pemilih tentu akan teliti menentukan pilihan, terutama Tangsel sejauh ini lebih banyak dihuni pemilih rasional," sebutnya. (Vin)
 

 

 

Go to top