Resahkan Tokoh Agama, Camat Tigaraksa Klarifikasi Soal Pemberitaan Covid - 19

Resahkan Tokoh Agama, Camat Tigaraksa Klarifikasi Soal Pemberitaan Covid - 19

detakbanten.com TIGARAKSA -- Camat Tigaraksa Hj Rahayuni mengklarifikasi pemberitaan yang tayang di salah satu media online yang memberitakan meninggalnya tokoh agama Di Tigaraksa akibat virus Corona (Covid -19).

Camat Tigaraksa Rahayuni tidak menampik jika ada warganya yang terpapar positif Corona (Covid - 19), namun saat ini kondisinya sudah berangsur membaik, dan saat ini masih dalam perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Banten (RSUD) Banten yang merupakan rumah sakit rujukan Covid -19.

Pasien positif tersebut kata Camat Tigaraksa Rahayuni merupakan asisten pendeta yang tinggal di perumahan PWS Kelurahan Kadu Agung Kecamatan Tigaraksa, beragama non muslim, pada tanggal 28 Maret lalu pasien tersebut dirujuk oleh rumah sakit Metro Hospital Cikupa, dan pada tanggal 13 April dinyatakan positif oleh RSUD Banten.

"Setelah dinyatakan positif pada tangal 14 April 2020, Saya langsung melaporkan ke Pak Bupati Tangerang, dan pak Bupati mengintruksikan agar BPBD menyemprot gereja HKBP, dan rumah pasien, serta keluarganya ditest rafied dan keluarganya diminta untuk mengisolasi,"terangnya.

Berdasarkan keterangan keluarga pasien sambung Camat Tigaraksa, bahwa pasien tersebut pernah melakukan kebaktian digereja HKBP pada Minggu tanggal 15 Maret 2020, memang ada sekitar 700 jemaat yang mengikuti kebaktian, namun dibagi 3 gelombang, Pagi, siang dan malam, pasien positif Covid tersebut hanya mengikuti kegiatan satu gelombang saja, dan dari tracking tersebut hanya sekitar 300 yang dilakukan rafied test.

Selang dua hari kemudian kata Camat Tigaraksa Rahayuni, tepatnya tanggal 17 April 2020, ada kejadian meninggal dunia pasien dalam pengawasan (PDP), perempuan berusia 71 tahun merupakan warga Desa Pasir Nangka Kecamatan Tigaraksa, Perempuan PDP tersebut meninggal dunia di Rumah Sakit Metro Hospital dengan riwayat sakit diabetes, darah tinggi, ginjal, dan dirawat selama sehari semalam dari tgl 15 April sd 17 April 2020 di RS Metro Hospital.

" Setelah itu saya laporkan ke pak Bupati melalui group whatapp, namun sangat disayangkan didalam pemberitaan media online tersebut, kejadian pasien PDP berjenis kelamin perempuan yang meninggal dunia warga Desa Pasir Nangka, dikaitkan dengan pasien positif warga asal PWS Kelurahan Kadu Agung yang saat ini masih hidup dan menjalani perawatan di RSUD Banten," terang Camat Tigaraksa Rahayuni.

Akibat pemberitaan tersebut, sambung Camat Tigaraksa Rahayuni, tokoh masyarakat, pemuka agama Islam, santri - santri Pondok Pesntren di Kecamatan Tigaraksa menjadi resah, jumlahnya banyak sekali yang mempertanyakan kepadanya, oleh karena itu dirinya sangat menyayangkan ketidak profesionalan wartawan media online tesebut dalam mengolah data, hingga menimbulkan keresahan di.masyarakat, meskipun belakangan ini media online tersebut meralatnya.

" Pejabat dari BPBD Kabupaten Tangerang yang menjadi narasumber media tersebut juga tidak tahu permasalahannya, dan langsung menyimpulkan bahwa pasien perempuan PDP yang meninggal dunia, dikaitkan dengan pasien positif yang merupakan asisten pendeta," terang Camat Tigaraksa.

Hal senada juga dikatakan, Kepala Satuan gugus tugas Covid - 19 Hery Heryanto menurut dia, yang meninggal dunia merupakan pasien PDP yang meninggal dunia pada tanggal 17 April 2020, sementara tokoh agama kristen yang positif yang masih hidup ini sedang menjalani perawaan di RSUD Banten.

" pasien asal PWS kelurahan Kadu Agung Tigaraksa kondisinya berangsur membaik dan mudah-mudahan sembuh total, " tandasnya.

 

 

Go to top