Print this page

Jelang PSBB Teror Pelemparan Batu Gegerkan Warga Desa Badak Anom

Warga Badak Anom patroli tiap malam sejak teror pelemparan batu. (Ft Iday DB) Warga Badak Anom patroli tiap malam sejak teror pelemparan batu. (Ft Iday DB)
detakbanten.com SINDANG JAYA - Jelang Penerapan PSBB, Warga Kampung Kalampean Desa Badak Anom Kecamatan Sindang Jaya digegerkan dengan adanya peristiwa pelemparan batu terhadap rumah warga, peristiwa pelemparan batu tersebut membuat warga panik dan ketakutan, meski sumber lemparan batu tersebut sudah dilacak, namun sampai saat ini pelakunya belum juga tertangkap.
 
" Sudah lima hari berturut- turut sejak Jumat 10 April lalu, padahal puluhan warga sudah melacak sumber lemparan tersebut namun anehnya tidak ketemu dan tidak ketahuan sumbernya"" terang Saipul warga Desa Badak Anom kepada wartawan saat ditemui di tempat kejadan perkara ( TKP ) Selasa 14/04 
 
Dia mengatakan, kejadian pelemparan batu tersebut sudah berlangsung selama lima hari, terkadang siang bahkan malam pun tetap saja ada, warga pun setiap malamnya selalu berkerumun, ingin mengetahui kejadian sebenarnya. Peristiwa tersebut membuat sejumlah warga ketakutan, meski lemparan batu hanya merusak dan mengenai tiga rumah saja, namun lemparan batu berukuran sedang dan kecil tersebut bisa saja mengenai warga, jika warga tidak berhati - hati, bahkan akibat lemparan batu tersebut, genteng asbes rumah miik warga juga ada yang rusak.
 
Hal senada juga dikatakan warga lain Rahmat, dia mengaku awalnya tidak percaya dengan kejadian misterius ini, namun setelah menyaksikan secara langsung diapun percaya, bahkan dirinya tidak habis pikir dan berharap agar aparat kepolisian bisa mengusut motif dibalik teror batu tersebut
 
" Ada suara keras barusan mengenai warung milik warga Kalampean, pas kebetulan saya sedang dilokasi, sebelumnya saya tidak percaya, namun setelah melihatnya langsung saya percaya," terangnya.
 
Sementara Kepala Desa Badak Anom H Sanwani membenarkan peristiwa tersebut, namun dirinya tidak meyakini jika ada kejadian mistis dibalik aksi teror batu tersebut, Kepolisian dari Sektor Pasar Kemis sudah datang kelokasi, dia mencurigai adanya warga yang sengaja menebar teror, hanya saja dirinya belum bisa menyimpulkan peristiwa tersebut, karena dirinya sedang fokus mendata warga penerima bantuan terdampak Covid - 19, bahkan pendataan juga menyita waktu sampai larut malam.
 
" Mustahil kalau tidak ada pelakunya, karena jaman modern kaya sekarang tidak mungkin ada istilah mistis," terang Kades Badak Anom H Sanwani.