Didatangi Belasan Polisi, Anak Pemilik Rumah Di Puri Bintaro Alami Trauma

Didatangi Belasan Polisi, Anak Pemilik Rumah Di Puri Bintaro Alami Trauma
detakbanten.com TANGSEL - Anak pemilik rumah di Blok PB 42 No. 16, Sektor 9, Perumahan Taman Puri Bintaro, Tangerang Selatan, mengalami trauma. Trauma itu diduga disebabkan dengan kehadiran polisi, Senin (30/3/2020).
 
Melalui keterangan tertulisnya, Sulaiman Sembiring menyampaikan, selaku kuasa hukum Ilham dan Diana (pemilik rumah, red), menyesalkan atas tindakan anggota Polres Tangerang Selatan. 
 
Menurut Sulaiman, kedatangan belasan polisi dengan menggedor-gedor pintu rumah kliennya pada Jum'at (27/3/2020) lalu, sekitar pukul 00:15 WIB-02:00 WIB dini hari, kini membuat trauma anak-anak.
 
"Ada anak-anak didalam rumah yang saat ini trauma akibat kepungan dan gedoran tersebut. Anak Pak Ilham dan Bu Diana ada 3 orang, yang laki umur 12 tahun dan 2 tahun, serta yang perempuan umur 5 tahun," terang Sulaiman Sembiring.
 
Sulaiman menjelaskan, awal mula kehadiran polisi terkait dengan persoalan yang dialami kliennya yang kini tengah menjadi saksi dalam masalah jual-beli saham cafe D-82 di Jalan Elang, No 1 Senayan Bintaro Jaya, Sektor 9, Tangerang Selatan.
 
Nilai keseluruhan saham cafe D-82 itu mencapai Rp 1, 2 milliar. Namun dalam persoalan tersebut, pihaknya mengaku kliennya diperlakukan tidak sesuai prosedur penyelesaian perkara. 
 
Kata Sulaiman, awalnya cafe D-82 itu milik kliennya dan separuh saham dijual kepada Thomas senilai Rp 600 juta. Singkat cerita, dalam memajukan usaha itu kedua belah pihak mengalami persoalan, sehingga Thomas melaporkan Ilham ke pihak berwajib.
 
Terpisah, komandan regu (Danru) Satuan Pengaman Taman Puri Bintaro, Sektor 9, Dedi (40), saat dijumpai membenarkan ada polisi didepan rumah No 16 Blok PB 42, Sektor 9, Perumahan Taman Puri Bintaro.
 
Menurut Dedi, kehadiran belasan polisi tersebut dinilai mengganggu kenyamanan warga komplek Taman Puri Bintaro. Alasannya, kehadiran polisi bersama rombongan datang dalam komplek pemukiman warga tengah malam.
 
"Iya, kehadiran mereka sangat mengganggu kenyamanan warga komplek. Apalagi kehadirannya rombongan dan datang tengah malam. Tadi Pak RT juga sampai datang, memang disini sebenarnya kalau tamu dibatasi jam 11 malam. Apalagi dengan situasi Corona saat ini kan bikin kaget penghuni komplek," kata Dedi.

 

 

Go to top