Benyamin sebutkan, sepanjang Januari 2020 lalu, di Kecamatan Ciputat, ada 11 warga yang terserang DBD. Kemudian disusul 7 orang dari Kecamatan Pamulang positif DBD. Selebihnya dari kecamatan-kecamatan lain.

 

"Bulan Februari yang banyak dari Pamulang, 16 orang. Kemudian dari Ciputat ada 9 orang. Bulan ini, Pamulang ada 5. Dari Serpong ada 4. Sekarang ini 17 orang penderita DBD semuanya dari Tangsel, dan di rawat di RSUD," ungkap Benyamin saat cek pasien DBD di RSUD Tangsel, Selasa (10/3/2020).

 

Menurut Benyamin, masalah lingkungan menjadi salahsatu faktor berkembangnya penyakit menular melalui perantara gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Apalagi dengan kondisi cuaca seperti sekarang ini.

 

"Saya sudah instruksikan camat dan lurah untuk melakukan kebersihan lingkungan. Termasuk Jumantik agar di aktifkan lagi di masyarakat," beber Benyamin.

 

Benyamin kemukakan, pengasapan atau fogging juga tetap dilakukan. Tapi hanya sebatas untuk mengusir nyamuk dewasanya saja. Yang paling penting, Benyamin bilang, adalah memberantas jentik nyamuknya yang ada di air-air bersih.

 

"Kalau ngak ada tim jumantik, angkanya (penderita DBD) saya yakin bisa dua kali lipat. Justru pengendalian jentik nyamuk ini melalui jumantik," ujar dia.