Inilah Kata Kabiro Bina Infrastruktur dan SDA Provinsi Banten Terkait Nasib SDN Cilayangguha

Kepala Biro Bina Infrastruktur dan Sumber Daya Alam Provinsi Banten Nana Suryana (Faiz/DB). Kepala Biro Bina Infrastruktur dan Sumber Daya Alam Provinsi Banten Nana Suryana (Faiz/DB).
detakbanten.com SERANG - Lambatnya proses relokasi Sekolah Dasar Negeri Cilayangguha memang statusnya tidak dalam perencanaan awal, melainkan merupakan permintaan tambahan lahan pembangunan proyek jalan tol Serang-Panimbang.
 
Kepala Biro Bina Infrastruktur dan Sumber Daya Alam Provinsi Banten Nana Suryana mengatakan,  untuk relokasi SDN Cilayangguha masih dalam proses pencarian lahan pengganti. Lanjutnya, terdampaknya sekolah tersebut karena adanya permintaan kebutuhan dari pihak proyek jalan tol.
 
Nana menjelaskan, status tanah tersebut milik Pemerintah Kabupaten Serang, dan sudah disepakati oleh keduabelah pihak. Saat ini sudah ditindak lanjuti oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) lahan proyek jalan tol.
 
 
"Jadi memang sesuai dengan Kebutuhan, ada permohonan tanah tambahan karna memang itu akan dijadikan timbunan, dan itu sudah dilakukan pendataan, konsultasi publik. Sudah semuanya sepakat, karena dalam hal itu tanah pemerintah, tanah Pemkab Serang, kemudian sudah ditindak lanjuti PPK juga, tapi memang belum ada gantinya," jelas  Nana Suryana dikantornya, Senin (13/01/2020).
 
Lanjutnya, untuk tanah tambahan ini, bukan hanya SD Negeri Cilayangguha saja, namun ada juga dibeberapa lokasi lainnya dan itu juga telah dilakukan persiapan semua. Untuk SDN Cilayangguha, Pemkab Serang akan melakukan ruislag nantinya.
 
"Trkait tanah milik pemkab serang ini dalam hal ini bangunan sd cilayangguha nanti ini mekanismenya dilakukan ruslah atau tukar menukar yah, antara pemkab dengan ppk atau ppk dengan kementrian," ujarnya.
 
Kemudian, terang Nana, untuk pelaksanaannya itu dilakukan secara bertahap, artinya dilakukan setelah rapat dengan Pemkab, Dindik, sekolah juga, setelah rapat, dilakukan peninjauan lokasi pengganti.
 
"Memang yang terkena itu sebagian kecil yah, namun tetap pemkab itu menginginkan direlokasi secara keseluruhan, karena tadi itu, akan memperhatikan aspek aspek keselamatan, kenyamanan, keamanan dari  proses belajar mengajar, makanya pemkab mengajukan seluruhnya diganti itu disitu, kemudian dipindahkan di relokasi." Terangnya.
 
Saat ini, tutur Nana, tinggal proses dari PPK ke PPP, dalam hal ini ke BPN, dan itu sudah dibuat surat permohonan penilaian bagaimana, apakah ini bisa direlokasi atau tidak artinya dari aspek itu .
 
"Kalau pupr berdasarkan penerimaan dari bpn nanti, bisa atau tidak itu di exekusi, artinya secara keseluruhan, karna Inikan sudah amanat dari pemkab serang yang menginginkan direlokasi sermuanya, walaupun hanya sebagian yang terkena," tuturnya
 
Untuk realisasinya, ungkap Nana, nanti setelah ada jawaban surat dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) kabupaten Serang terkait penghitung nilainya.
 
"Bisa jadi nanti nilai pengantinya itu akan lebih besar, tapi juga bisa lebih kecil, tergantung harga tanah yang akan dibebaskan nanti, dan untuk ukurannya nanti disesuaikan dengan harga tanah yang akan dibeli juga, jadi bukan luasnya tapi nilainya." Ungkapnya.
 
Terkait keluhaanya pihak sekolah SDN Cilayanggahu, selama ini kurang koordinasi terkait proses relokasi, Nana membantahnya.
 
"Proses saat ini sudah sampai permohonan surat, dan itu dalam prosesnya juga melibat guru, jadi tidak mungkin guru sekolah tidak tahu," katanya.
Nana memaparkan, permasalahan relokasi tidak hanya dipihaknya, tapi melibatkan kantor pertanahan Kabupaten Serang.
 
"Tanyakan juga ke kantor Pertanahan Kabupaten Serang, bagaimana proses relokasi ini, karena disitu kuncinya, kami tidak sampai itu," papar Nana.
 
Nana juga menegaskan, pihaknya akan fokus menyiapkan proses dan juga memantau perkembangannya.
 
"Kita selalu memantau, apalagi ini sudah ada pemberitaan, saya juga langsung komunikasi guna menindaklanjuti, kalau PPK nunggu dari kantor pertanahan." tandasnya.
 

 

 

Go to top