BPS Memprediksi, 2020 Ekonomi Banten Akan Rada Suram

BPS Memprediksi, 2020 Ekonomi Banten Akan Rada Suram

detakbanten.com SERANG - Ekonomi Provinsi Banten Diprediksi pada tahun 2020 nanti diprediksi akan Suram, hal tersebut dikarnakan adanya imbas dari permasalahan ekonomi global dan nasional.

Hal tersebut dikatakan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten Adhi Wiriana saat ditemui di Gedung Serbaguna DPRD Banten,Rabu, 18/12/2019.

"Kami melihat rada suram, karena di 2020 kan perang Dagang cina dan Amerika masih terjadi, termasuk kasus Saudi Arabia yang di bom dari drown sehingga minyaknya turun. Sehingga mengakibatkan ekspor impor kita masih tertekan," ungkapnya.

Saat ini, jelas Adhi, antara import dan ekspor depisit, karena impor lebih besar ketimbang ekspor, Itu mengakibatkan secara nasional depisit dan Banten juga mengalami pengaruhnya juga.

"Kita tertekan, seperti baja, sekarang ini banyak impor ketimbang ekspor, itu yang jadi permalasahan ke depan. jadi perkiraan secara makro harapan kita pertumbuhan masih hanya 5%, kemungkinan terburuknya 4,8% lah," ujarnya.

Lebih lanjut Adhi menggambarkan, di 2020 akan ada sedikit melambat, karena ada tekanan dari global, termasuk nasional. beberapa Industri di Banten pun pindah ke Provinsi lain. Padahal sebagian besar tenaga kerja kita bekerja di industri, kalau perusahaannya pindah pasti akan berdampak, pengangguran akan lebih besar.

"Untuk hal tersebut, mengantisipasinya kita harus berinovasi, seperti di Bandung misalnya, banyak produk dan wisata kuliner yang halal, Padahal potensi Banten besar kan untuk itu, Serta harus meningkatkan pengusaha muda, jadi jangan mengarahkan lulusan SMA/SMK atau perguruan tinggi jadi buruh, tapi diarahkan ke pengusaha baru," ujarnya.

Walaupun 2020 akan ada Pilkada serempak lanjut Adhi secara positif akan ikut sedikit berpengaruh baik terhadap produksi, namun jika terjadi ke tidak kondusipan dalam perhelatan tersebut akan jadi minus otomatis akan menghambat perekonomian.

"Secara aman, akan menambah produksi kompanye. Sementara dari sisi lain, kalau tidak aman, otomatis akan menghambat perekonomian. banyak pengusaha yang takut terkait ketidak amanan di Pilkada," ujarnya.

Terkait cuaca pun Adhi menambahkan, di prediksi cuaca di 2020 akan mirip cuaca di tahun 2019. Tahun ini 9 bulan kemarau sehingga banyak petani yang tidak bertani.

"Ada 150 ribuan petani di 2018 tidak bekerja di tahun 2019. Ke depan ini harus diantisipasi bagaimana petani ini supaya menguntungkan dan tidak pindah ke profesi lain, karna kalau petani pindah kan beras juga akan turun jumlahnya,"pungkanya

 

 

Go to top