"Ini merupakan suatu tradisi kita yang tiap tahun di adakan tiap bulan mulud di hari jum'at tekhir." Kata ketua DPP Banten Mande Macan Guling Deni Asisandi usai acara, Jum'at, (22/11/2019) dini hari.

Deni juga menjelaskan, Tradisi keceran ini bukan hanya tradisi untuk membersihkan mata secara fisik saja, namun juga batin.

"Keceran ini bukan saja bertujuan untuk membersihkan mata fisik kita agar kebih awas dan peka, namun juga mata batin kita juga, agar lebih peka terhadap segala sesuatu yang baik ataupun yang tidak baik, agar nantinya dapat bisa lebih waspada dari hala hal yang kurang baik yang nantinya kita akan dari sesuati hal yang buruk." Ungkapnya.

Mande Macan guling sendiri, terang Deni, dari delapan kota kabupaten yang ada di banten, kini telah ada dan menyebar hingga di empat daerah luar banten.

"Kita saat ini beranggotakan hampir empat ribu lebih, di empat provinsi kita ada di provinsi lampung, provinsi DKI, provinsi Bandung dan provinsi banten, dan untuk banten kita ada dalam pembinaan Ipsi kota dan provinsi banten, karna Macan Guling ini bagian dari Ipsi." Terangnya.

Sementara itu, Wakil Walikota Serang Subadri Usuludin yang turut hadiri acara tersebut berharap, tradisi keceran yang memang menjadi salah satu tradisi khas daerah ini dapat terus dilestarikan kedepannya.

"Kita berharap tradisi semacam ini yang merupakan tradisi khas dari daerah kita ini dapat terus dilestarikan, karna memang ini diadakan tiap bulan maulid, ya saya harap dapat di adakan setahun sekali, dan juga dari paguronnya kita juga berharap dapat bisa membina anggotanya agar bisa berprestasi dalam ajag ajang kejuaraan pancak silat, baik itu lokal, nasional bahkan internasional, karna pancak silat ini pun salah satu beladiri asli indonesia, dan di banten ini tersebar keberadaannya." Harapnya.