Mendengar hal tersebut, Wakil Walikota Serang, Subadri, mengaku akan segera menindak tegas tempat hiburan tersebut. Menurutnya, ia akan langsung berkoordinasi dengan Satpol PP untuk segera menutupnya.

"Malam ini akan saya perintahkan kepada Plt. Kasatpol PP, agar segera mungkin untuk menutup tempat hiburan yang berujung maksiat," ujarnya tegas kepada detakbanten.com Selasa (18/6/2019) malam.

Menurutnya, Pemkot Serang tidak akan mentolerir segala bentuk hiburan malam yang berujung kemaksiatan. Ia mengatakan bahwa tindakan tegas berupa penutupan akan segera dilakukan, kepada tempat hiburan malam yang tetap beroperasi.

"Kami memiliki Perda nomor 02 tahun 2010 tentang Penyakit Masyarakat. Dan intinya Pemkot Serang tidak pernah melegalkan tempat hiburan, yang berujung kemaksiatan beroperasi di kota Serang tercinta," katanya.

Ia pun mengungkapkan kekesalannya. Karena menurutnya, tindakan dari pemilik hiburan malam tersebut merupakan tindakan menantang terhadap pemerintah Kota Serang.

"Pertama, mereka jelas sudah disegel (namun tetap beroperasi). Kedua, mereka telah membuka front (medan tempur) dengan Pemkot Serang. Karena sekali lagi, kami tidak pernah memberikan izin kepada mereka," tegasnya.

Menurutnya, tidak akan ada tempat bagi hiburan malam untuk beroperasi di Kota Serang. Bahkan, ia mengingatkan kembali bahwa tempat hiburan malam yang saat ini kembali beroperasi, pernah disegel sendiri oleh dirinya.

"Saya selaku Wakil Walikota Serang, tidak pernah mengijinkan adanya tempat hiburan malam di kota Serang. Dulu saya secara pribadi, sudah menutup tempat hiburan malam di tugu Selamat Datang, Kalodran, Legok, dan lainnya. Saya yang memimpin langsung," ujarnya.