Diduga Beda Pilihan Politik, Paving Block PL Dewan Dibongkar

Diduga Beda Pilihan Politik, Paving Block PL Dewan Dibongkar

detakbanten.com PASAR KEMIS -- Diduga gara-gara beda pilihan, paving block yang baru di pasang di jalan lingkungan di blok GWA 10 no.1 Perumahan Taman Walet, Kelurahan Sindang Sari, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, dibongkar.

Salah seorang warga Perum Taman Walet, Sugandi mengatakan, pembongkaran paving block itu, diduga karena unsur politik.

Pasalnya, kata Sugandi, sebelum proyek dilaksanakan salah seorang tim sukses dari salah satu calon legislatif (Caleg) memberitahukan akan ada pemasangan paving block di wilayah itu.

Sugandi yang juga pemilik tempat pengajian di blok GWA 10 no.1 Perumahan Taman Walet, Kelurahan Sindang Sari, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang itu, merasa aneh melihat paving block yang baru dipasang tiba-tiba dibongkar kembali.

"Pada hari Sabtu (30/3/19) malam, setelah acara baksos kacamatan dari PKS, paving block dibongkar oleh pihak kontarktor, saya tanya kenapa dibongkar jawabannya karena kurang tinggi, tapi waktu ditanya istri saya katanya salah titik," kata Sugandi, Selasa (2/4).

Paving block sepanjang 21 meter itu, kata Sugandi, baru selesai dikerjakan pada hari Rabu (27/3/19) yang diduga dari aspirasi dewan, yang diusulkan oleh salah satu anggota dewan yang saat ini mencalonkan kembali sebagai Caleg DPRD Kabupaten Tangerang.

Diduga karena beda partai, akhirnya paving block yang sudah terpasang untuk kepentingan umum itu, dibongkar dan dipindahkan ke lokasi lain.

"Saya sudah tanyakan sama pak RT dan tim sukses itu, tapi nggak ada yang jawab. Saya nunggu klarifikasi kenapa paving block di tempat saya di bongkar lagi, apa karena saya pasang bendera PKS," ungkapnya.

Hipni salah satu wali santri di tempat mengaji milik Sugandi, mengaku sangat kecewa jika pembangunan dikaitkan dengan politik atau karena persoalan beda pilihan.

"Andaikan saja ini rumah pribadi ya saya nggak permasalahkan. Terus yang kedua Andaikan pembangunan ini uang pribadi caleg saya juga nggak pernah salahkan, tapi karena ini yang Saya dengar adalah anggaran dari pemerintah artinya kalau memang uang negara, kita sebagai warga negara mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan fasilitas dari pemerintah setempat, jadi saya pribadi sebagai wali santri sangat kecewa dengan kejadian pembongkaran ini," kata Ipni.

Menurutnya, dilokasi itu banyak anak-anak yang mengaji dan butuh fasilitas jalan yang memadai.

"Disini banyak anak-anak yang mengaji, otomatis dengan kondisi seperti ini saya khawatir anak-anak jatuh atau segala macam, mungkin akan lebih berdampak buruk dibanding kalau misalkan udah komblock, mungkin akan lebih baik," paparnya.

Dengan kejadian pembongkaran paving block ini, ujar Ipni, wali santri sangat kecewa bahkan kaum emak-emak secara spontanitas dalam waktu 24 jam mengumpulkan dana bahkan lebih dari pada cukup untuk membangun jalan.

"Menurut saya politik yang cerdas itu bagaimana caranya supaya masyarakat tertarik sama kita dengan memberikan ide atau gagasan-gagasan yang terbaik bukan berarti saling memecah belah atau saling ada kubu dan lain sebagainya," tambahnya.

 

 

Go to top