Demikian dikatakan Ketua Harian LPTQ H. Syibli Syarjaya saat menggelar konferensi persi di Ruang Sekertariat LPTQ Banten, Jumat (15/3/2019).

"Persiapan yang telah kami lakukan sudah cukup matang, bahkan kita sudah mengatakan 85 persen berjalan, diantaranya SK untuk dewan hakim sudah turun, nanti pada tanggal 25 Maret sore itu ada pelantikan dan pengukuhan dewa hakim," katanya.

Syibli mengatakan, sejak 2016, para peserta MTQ dari delapan kabupaten/kota diharuskan mendaftar secara online, yakni menggunakan e-MTQ. Hal itu dilakukan untuk meminimalisir kecurangan peserta yang dari luar daerah Banten.

"Aplikasi e-MTQ bisa meminimalisasi penyimpangan dan kecurangan dalam pelaksanaan MTQ. e-MTQ terkoneksi dengan data Disdukcapil, sehingga satu NIK satu peserta. Banyak yang kami coret karena tidak sesuai NIK," jelasnya.

Sampai saat ini, lanjut Syibli, yang terdaftar sebagai calon peserta MTQ XVI tingkat Provinsi Banten sudah mencapai 487 peserta.

"Ada 487 peserta, yang seharusnya kalau semua 496 peserta, setiap daerah 62, hanya ada 1 kabupaten dan kota yang engga full, Lebak dan Kota Cilegon, Lebak kurang 5 orang, Cilegon kurang 4 orang," bebernya.

Ditempat yang sama, Sekertaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten Ino S Rawita menambahkan, kegiatan MTQ diadakan bertujuan dari LPTQ tersebut adalah untuk menggaungkan ajaran Al-Qur'an ke seluruh penjuru Banten.

"Untuk membumikan ajaran Al-Qur'an ke seluruh peloksok Banten, sehingga menjadi masyarakat yang berakhlakul karimah," jelas Ino.

Ia juga menegaskan, perbedaan MTQ tahun ini dengan tahun sebelumnya, yakni bertepatan dengan tahun politik, sehingga diharapkan dengan adanya MTQ tersebut bisa menyejukkan suasana politik yang semakin memanas.

"Sekarang ini kan tahun politik, mudah-mudahan MTQ ini bisa menyejukan suasana politik saat ini, sehingga MTQ ini menghidupkan Pemilu," tandasnya.