Arief Susanto, Corporate Affairs Director for Cargill Indonesia mengatakan, selama dua tahun terakhir, proyek PROSPER telah menjangkau lebih dari 40.000 penerima manfaat (8.000 langsung dan 32.000 tidak langsung) melalui pembangunan fasilitas sanitasi dan air bersih.

Ia menambahkan, Program ini juga berkontribusi pada peningkatan kapasitas individu dalam praktik kebersihan dan gizi. Di daerah-daerah implementasi, lebih dari 400 siswa di 20 sekolah terpilih telah menyelesaikan program pelatihan "dokter kecil". Pelatihan gizi dalam pemilihan makanan yang lebih sehat dan bergizi juga diberikan kepada 770 siswa, orang tua, guru, dan penyedia layanan makanan sekolah.

Proyek PROSPER, dikatakan Arief, yang dimulai pada tahun 2016 untuk mengurangi penyakit yang dipicu oleh fasilitas sanitasi yang buruk dan air yang terkontaminasi, juga berperan mendukung intervensi pemerintah dalam pencegahan stunting. Melihat keberhasilan dari program periode dua tahun ini, pemerintah setempat memutuskan untuk mengadopsi dan menjadikan PROSPER sebagai salah satu cara untuk mempercepat peningkatan status kesehatan masyarakat Indonesia. Pemerintah setempat di Serang telah memperluas cakupan proyek ke 29 sekolah lain di kabupaten ini, dengan rencana untuk memperluas proyek ke 29 sekolah lainnya di tahun 2019.

"Kami senang bahwa kemitraan kami dengan CARE telah memberikan manfaat kepada siswa, guru, dan orang tua, serta yang lebih penting, kemitraan ini telah membuka lebih banyak peluang untuk mereplikasi PROSPER sekaligus menjangkau lebih banyak komunitas. Melalui kerja sama yang baik dengan pemerintah setempat, orang tua, guru, dan masyarakat," kata Arief Hotel ledian Kota Serang.

"Kami berharap program ini dapat terus memberi manfaat bagi semua orang di tahun-tahun mendatang. Cargill juga berkomitmen dalam membantu masyarakat sekitar tempat kami bekerja untuk mewujudkan tujuan memelihara dunia," ujarnya menambahkan.

Sementara itu, Helen Vanwel, Country Director of CARE International Indonesia, menjelaskan, program CARE-Cargill Promoting a Sustainable and Food Secure World (PROSPER) bertujuan untuk meningkatkan keamanan pangan dan gizi serta ketahanan terhadap perubahan iklim.

"Program yang diselenggarakan di Indonesia berkontribusi pada pencapaian agenda PROSPER secara internasional dalam mengurangi diare dan penyakit menular di kalangan siswa sekolah dasar, guru, orang tua dan masyarakat," terangnya.

"Berdasarkan pengalaman CARE di Indonesia, PROSPER menargetkan sekolah dan masyarakat rentan di Serang Banten dan Makassar Sulawesi Selatan. Proyek ini berfokus pada pembangunan dan rehabilitasi fasilitas air, sanitasi dan kebersihan (WASH) untuk meningkatkan kebersihan dan mempromosikan kebiasaan makan yang sehat," tutupnya.