Kabid PSLB3 DLH Kota Serang Ajat Sudrajat mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan untuk mensosialisasikan ke masyarakat tentang pengolahan sampah. Sesuai kebijakan pemerintah Nasional dan Daerah, bahwa penanganan sampah harus 100 persen dan 30 persen harus di kelola.

"Sehingga kalo tidak ada organisasinya atau yang mengolahnya di timbunan sampah, tidak mungkin bisa terlaksana, makanya salah satunya sosialisasi ini untuk bagaimana warga bisa mengelola sampah," terangnya.

Ajat menjelaskan, mekanisme bank sampah biasanya organisasi yang memilah sampah organik dan anorganik. Untuk sampah anorganik bisa langsung di jual seperti plastik bekas botol aqua, dan koran. Sedangkan sampah organik untuk petani bisa langsung di manfaatkan.

"Sehingga kalo sudah ada pemilihan sampah organik dan anorganik, ga usah di buang ke cilowong, bisa langsung di manfaatkan ditempat timbunan sampah," jelasnya.

Saat ini, kata Ajat, di kecamatan kota Serang baru ada yang mengolah sampah anorganik. Sedangkan sampah organik masih belum di laksnakan di setiap kecamatan Kota serang. Hanya baru ada beberapa kecamatan saja.

"Hampir disetiap kecamatan Kota Serang mengolah sampah anorganik, sedangkan sampah organik baru beberapa kecamatan, diantaranya Pipitan, kecamatan walantaka, trondol kecamatan Serang," tandasnya.