Kepala Desa Badak Anom Sanwani mengatakan, jumlah dana desa yang harus direalisasikan sebesar Rp 2.3 Miliar, terdiri dari bidang penyelenggaraan pemerintahan desa sebesar Rp 806.768.332, bidang pelaksanaan pembangunan desa sebesar Rp 1.015.409.700, bidang pembinaan kemasyarakatan sebesar Rp 169.532.100, bidang pemberdayaan kemasyatakatan sebesar Rp 316.919.217. "Untuk tahap pertama, kami realisasikan dua kegiatan pembangunan fisik, yakni pembuatan saluran irigasi tersier dan SPAL," katanya.

Untuk kegiatan pembangunan fisik sambung Sanwani, dirinya melibatkan kurang lebih 50 orang warga yang berprofesi sebagai petani. ini sesuai surat keputusan bersama (SKB) empat menteri yang mewajibkan 30 persen kegiatan fisik wajib dipadatkaryakan kepada masyarakat disekitar. "Alhamdulillah masyarakat disini sangat antusias melakukan pembuatan saluran air, karena air merupakan kebutuhan untuk mengairi sawah," terangnya.

Kasi Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Tangerang, Nurul Huda mengapresiasi kepada warga Sindang Sono. Menurutnya DPMPD sudah melakukan sosialiasi terkait kebijakan SKB empat menteri dan program tersebut harus didukung karena akan bisa menyerap tenaga kerja dan mengurangi kemiskinan, serta wajib diswakelolakan. "Kami akan melakukan monitoring jangan sampai dana desa dikerjakan oleh pemborong atau dipihak ketigakan, karena berdampak terhadap kualitas dan serapan jumlah tenaga kerja," tandasnya. (infokom)