Tangan Nyaris putus akibat kecelakaan kerja, Buruh Minta Pabrik Bertanggung Jawab

Muhammad Husni (34) terpaksa harus mengalami cacat Muhammad Husni (34) terpaksa harus mengalami cacat

Detakbanten.com  PAKUHAJI - Muhammad Husni (34) terpaksa harus mengalami cacat fungsi akibat kecelakaan kerja di PT AKS, tangan kanannya nyaris putus dan terpaksa harus terbaring di rumah. Namun tragis perusahaan pembuatan baut yang berlokasi di kawasan pergudangan 99, Desa Cengklong, Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang tidak tanggungjawab.

Husni mengatakan, selama dua bulan bekerja dirinya tidak pernah didaftarkan dalam asuransi kesehatan seperti BPJS Ketenagakerjaan. Padahal menurut Husni saat dirinya masuk ke pabrik tersebut, dirinya harus memenuhi prosedur seperti memasukan lamaran dan menjalani test masuk.

"Saya pernah mencoba menghubungi salah satu manajemen pabrik namun waktu itu dijawab gaji lemburan bisa dibayar bila saya sudah sembuh dan mulai masuk kerja lagi,”sedih Husni.

Husni berharap, manajemen pabrik bertanggungjawab dengan segera membayar hak gaji lemburan yang sudah dijalankan sebelum terjadi kecelakaan untuk membiaya berobat jalan, sebab bila malam hari tangan yang luka mengalami rasa sakit seperti tergores benda tajam.

“Saya ingin memeriksa kembali tangan kanan yang luka namun tidak punya biaya. Saya berharap, manajeman pabrik saya membayar gaji lemburan buat biaya berobatnya,” harapnya.

Husni menjelaskan nasib apesnya tersebut terjadi pada Senin (29/1/2018) lalu. Saat itu dirinya tengah memotong besi untuk mencetak baut. Namun mesin mengalami kerusakan sebab yang seharusnya naik keatas namun menadadak turun.

“Saya tidak menyangka, mesin pemotong besi tiba-tiba turun ke bawah mengenai tangak kanan,” jelas Husni.

Sementara itu, Saudara Korban, Enjang Yuda mengatakan, meski banyak dugaan pelanggaran ketenagakerjaan yang dilakukan pabrik tempat kerja suadaranya seperti gaji yang dibayar perhari Rp75 Ribu. Dirinya dan keluarga yang lain hanya berharap, gaji lemburan saudaranya dibayarkan oleh manajeman pabrik.

“Kasihan saudara saya mau berobat tidak memiliki biaya. Uang yang dia miliki hanya gaji lemburan yang belum dibayar," pungkasnya.

Baca Juga : Bupati Lebak Raih Penghargaan Women Icons Summit & Award 2017

 

 

Go to top