Print this page

Protes Pengaturan Pemberangkatan DAMRI, Puluhan Sopir Demo

Protes Pengaturan Pemberangkatan DAMRI, Puluhan Sopir Demo

detakbanten.comPANDEGLANG - Puluhan sopir Elf Jurusan Serang-Cibaliung, Serang-Bojen, Serang Tanjung Lesung, Serang-Sumur dan Serang-Angsana melakukan aksi mogok beroperasi di sepanjang jalur pertigaan Labuan-Cibaliung, tepatnya di didepan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2 Labuan, Kamis (13/11). Aksi yang dilakukan para sopir tersebut sebagai bentuk protes terhadap dilabraknya kesepakatan pengaturan pemberangkatan (Time Table) yang dilakukan oleh pihak Damri.

Pantauan dilapangan, puluhan para sopir yang melakukan aksi mogok beroprasi tersebut selain melakukan orasi disepanjang jalur Pertigaan Labuan-Cibaliung juga memblokir jalur itu sendiri.

Saat ditemui dilokasi, Amud salah seorang sopir mengatakan, aksi yang dilakukan olehnya bersama para sopir yang merupakan bentuk protes dengan dilabraknya kesepakatan pengaturan pemberangkatan. Sebab pada Bulan Mei yang lalu sudah dilakukan nota kesepakatan antara pihak Supir Elf, Damri, Organda Banten serta Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Provinsi Banten tentang pengaturan pemberangkatan Damri, dalam nota tersebut jelas berbunyi bahwa pemberangkatan mereka untuk Jurusan Angsana-Serang yakni pada pukul 10.00, Bojen-Serang pukul 10.00, Sumur-Serang pukul 14.00 dan Tanjung Lesung-Serang pada pukul 09.00 tetapi yang terjadi dilapangan ternyata mereka malah banyak yang berangkat dari pukul 06.00 dan ada juga yang pukul 08.00.

"Dengan tidak teraturnya jadwal yang telah disepakati tentunya membuat kami protes karena memang mereka (Damri-RED) telah melanggar kesepakatan,"ungkapnya.

Lanjut kata Amud, Dengan dilanggarnya kesepakatan tersebut jelas sangat merugikan para supir Elf, sebab para penumpang pada akhirnya lebih memilih Damri dan membuat penghasilan para supir juga menurun.

"Yang bisa mencapai Rp300 per hari sekarang paling juga Rp200 ribu,"katanya.

Dikatakan sopir lainnya, Johar, pihaknya meminta kepada Pemerintah harus segera melakukan pengalihan trayek Damri dari ke empat jurusan terasebut karena dinilai sudah tidak efektif lagi, sebab Damri sebagai angkutan yang dibiayai oleh pemerintah seharusnya menjadi perintis.

"Mereka kan perintis, kalau memang sudah banyak pengusaha angkutan lebih baik mereka mencari trayek baru,"tegasnya.

Sementara Ketua Organda Banten Emus Mustagfirin mengatakan, Permasalahan seperti ini bukanlah pertama kali terjadi, tetapi memang sudah sering, dan memang pada Bulan Mei lalu sebenarnya sudah ada nota kesepakatan akan tetapi jika memang kejadiannya masih seperti ini, pihaknya mengaku akan segera melakuka koordinasi baik dengan Dishubkominfo serta pihak Damri tentang permasalahan tersebut.

"Kami akan segera berkordinasi denga pihak Dishubkominfo dan Damri agar persoalan ini cepat selesai,"katanya.