Sepanjang 2022, peningkatan nominal kasus judi online menembus Rp 81 triliun.
"Ini periode Januari - November 2022," kata Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, dalam jumpa pers di Jakarta Kamis (29/12/2022).
Ivan menuturkan banyak modus para penjudi online untuk menyembunyikan keuntungannya.
"Salah satunya membangun usaha restoran di perumahan elite. Keuntungan judi online dipakai untuk buka kegiatan usaha yang tidak hanya restoran tadi, kegiatan usaha tertentu, tapi ditukar lagi, untuk modal berikutnya. Banyak variasinya," jelas Ivan.
Sepanjang tahun 2022, PPATK menyampaikan 68 hasil analisis terkait tindak pidana perjudian online dan pencucian uang ke instansi terkait.
Jumlah laporan itu terdiri atas 25 hasil analisis proaktif, 42 hasil analisis reaktif, dan 1 laporan informasi.
Ivan membeberkan 4 modus yang digunakan penjudi online untuk menyembunyikan keuntungannya pada laporan PPATK.
Apa saja?
1. Penggunaan rekening nomine untuk deposit dan withdrawal dana terkait perjudian.
2. Menggunakan jasa money changer untuk mengumpulkan uang, perputaran uang dan transaksi lintas negara.
3. Penggunaan usaha restoran di perumahan elite untuk menyembunyikan aktivitas judi.
4. Menggunakan virtual account, e-wallet, dan aset kripto, serta sarana pembayaran fee untuk mengelabui penghimpunan dan pembayaran dana.