Print this page

Dianggap 'Mainkan' Data Beras, Menteri YSL: Data Kami Valid dari BPS

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, usai rapat dengar pendapat bersama Komisi IV di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (19/1/2023). Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, usai rapat dengar pendapat bersama Komisi IV di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (19/1/2023).

Detakbanten.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian dinilai memiliki kejanggalan terkait data beras di dalam negeri. Kritik itu disampaikan anggota Komisi IV kepada Menteri Pertanian Syahrul Yasin- Limpo (SYL) yang dianggap berubah-ubah dalam memberi data beras dalam negeri.

“Kalau dibilang ada data palsu, main-main dengan beras, nggak ada. Ini soal perut saudara. Daya tahan pertanian tak boleh salah spekulasi,” ucap SYL, kepada Detakbanten.com, usai rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi IV di Nusantara II, Komplek DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (19/1/2023).

SYL menegaskan, pihaknya tak mungkin bermain-main soal data beras.

"Ini menyangkut hajat hidup orang banyak. Data sudah mengacu ketentuan peraturan negara, yaitu data Badan Pusat Statistik. Setiap pihak punya data, tapi yang paling sah itu data BPS. Tak ada lagi data lain yang dipakai Kementan kecuali data BPS," jelasnya.

Menurut YSL, pegawai BPS digaji, punya metodologi, orang, hingga kontinuitas untuk validasi data.

"Siapa lagi yang mau percaya kalau bukan data BPS?,” imbuhnya.