Karyajaya, Desa Tertinggal di Lebak

Desa Karyajaya, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak Desa Karyajaya, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak Bogel

detakbanten.com LEBAK-Desa Tertinggal bukanlah sesuatu yang terdengar baru di wilayah propinsi Banten, hal ini banyak sekali ditemukan di seluruh pelosok wilayah Banten Khususnya di Kabupaten Lebak.

Seperti halnya Desa Karyajaya, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, merupakan salah satu tesa tertinggal yang ada di Kabupaten Lebak. Pasalnya Desa Karyajaya yang Memiliki luas wilayah 676,04 hektare ini sama sekali tidak memiliki akses jalan yang memadai. Baik jalan Poros desa maupun akses jalan Propinsi yang melintasi ke desa ini. 

Hal ini juga diakibatkan oleh minimnya SDM dan rendahnya kualitas masyarakat dalam meningkatkan kualitas pendidikan di masyarakat. Rata-rat warga setempat hanya mengenyam pendidikan setingkat SMA saja.

Dari sekitar 5.000 orang jumlah penduduk yang ada, rata-rata mereka adalah hanya berprofesi sebagai petani. Belum lagi 162 hektare lahan pertanian yang ada hanyalah merupakan sawah tadah hujan.

Selain itu, Desa Karyajaya ini memiliki lebih dari 200 rumah kumuh yang masih membutuhkan uluran tangan pemerintah baik kabupaten, propinsi maupun pemerintah pusat.

Kepala Desa Karyajaya Uripno Hadi Saputra mengatakan, setelah dua tahun menjabat, dirinya memiliki segudang pekerjaan rumah yang sangat besar dan tidak mudah untuk selesaikan, masalahnya banyak sekali yang harus diperbaiki.

"Saya selaku putra daerah bertanggung jawab guna membangun wilayahnya sendiri, apabila semua akses jalan ini dibangun dengan baik, otomatis perekonomian rakyatpun akan ikut meningkat, jika hal ini terwujud Kami akan terlepas dari belenggu sebagai desa tertinggal, karena akses menuju Pusat Pemerintahan Lebak cukup dekat hanya butuh waktu kurang dari setengah jam saja," ujar Urip.

Lanjut Urip, dari semua akses poros desa yang hancur, baru sekitar satu kilometer saja yang baru dapat dikatakan baik. "Memang saat ini Kami terkesan terisolasi, namun sebenarnya akses menuju ke Desa Kami dapat diakses melalui empat wilayah seperti dari Kampung Cempa, Desa Cilangkap lalu dari Desa Mekarjaya, bisa dari Kampung Kembang Tanjung yang merupakan jalur jalan propinsi maupun dari Kampung Selapajang, Desa Cigoong Selatan, Kecamatan Cikulur," tambah Urip.

Bahkan yang lebih miris lagi ketika warga yang membutuhkan pelayanan medis, masyarakat harus merujuk ke Puskesmas Sarageni yang aksesnya harus berjuang melewati akses jalan yang buruk dan melalui jembatan gantung, karena puskesmas tersebut berada sangat jauh sekali, bahkan ketika harus ditempuh dengan jalan lain, masyarakat harus menempuh jarak puluhan kilometer yang mana harus berputar melintasi pinggiran Pusat Pemerintahan Kabupaten Lebak.

"Saya berharap Pemkab lebih memperhatikan dan memprioritaskan daerah tertinggal seperti Desa ini, serta masyarakat juga mau bekerjasama bahu membahu membangun Desa, kalau bukan Kita ya siapa lagi," keluh Uripno. 

 

 

Go to top