Pentingnya Sertifikasi Dewan Hakim dan Panitera MTQ ini merupakan salah satunya adalah untuk meningkatkan kemampuan dan kualifikasi dewan hakim dalam tugasnya memberikan penilaian terhadap peserta MTQ, yang mana diharuskan mempunyai kesamaan pandangan dalam tata cara dan rumusan kriteria.

Lanjut Iti Octavia juga mengatakan, Sertifikasi Dewan Hakim dan Panitera MTQ secara umum merupakan salah satu unsur utama dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang Qurani.

"Penataan sumber daya manusia yang Qurani perlu dijaga integritasnya dan perlu diupayakan secara bertahap dan berkesinambungan," tuturnya.

Dalam pembinaan SDM, Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ), Pupu Mahpudin menuturkan, dirinya sangat mendukung program pemerintah kabupaten yang diamanatkan dalam Peraturan Bupati Lebak No 4 Tahun 2013 tentang Gerakan Magrib Mengaji.

Sambung Pupu, yang juga merupakan pimpinan Pondok Pesantren Darusaadah ini juga berkomitmen, untuk terus melakukan pembinaan dan pendampingan kepada masyarakat dalam menemukan teknik baru dan praktis untuk memberantas buta aksara al-quran.

"Kita akan terus memaksimalkan peran dan fungsi Pondok Pesantren, Masjid, Mushola, Majlis Taklim serta Baznas dalam mendorong peningkatan kemampuan membaca dan memahami Al-Qur'an kepada masyarakat," pungkas Pupu.

Sertifikasi Dewan Hakim dan Panitera MTQ tahun 2018 oleh LPTQ Lebak ini merupakan tahap kedua, hal ini juga sebagai bentuk persiapan penyelenggaraan MTQ tingkat Kabupaten Lebak Tahun 2018 di Gunung Kencana, yang sebelumnya sertifikasi tahap kesatu telah dilaksanakan pada tanggal 30 September 2017.