Ade Sumardi mengingatkan, hadirnya mahasiswa pada kegiatan Bhakti Karya Mahasiswa (BKM) diharapkan dapat membangkitkan kesardaran dan menumbuhkan budaya masyarakat untuk bersama-sama Pemerintah Daerah mewujudkan kota sehat, bersih, hijau dengan menunjung tinggi nilai-nilai religius di masyarakat.

Sambung Wabup, kegiatan BKM yang menggandeng program Kotaku (Kota Tanpa Kumuh) dapat mendorong peningkatan akses terhadap infrastruktur dan pelayanan dasar di permukiman kumuh perkotaan untuk mendukung perwujudan perkotaan yang layak huni, produktif dan berkelanjutan.

Dalam tujuan umum tersebut terkandung dua maksud, diantaranya yang pertama adalah memperbaiki akses masyarakat terhadap infrastruktur dan fasilitas pelayanan di permukiman kumuh perkotaan, serta yang kedua adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat di perkotaan melalui pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh, berbasis masyarakat dan partisipasi pemerintah daerah.

“Saya Berharap, dengan keberadaan mahasiswa ditengah masyarakat, mudah-mudahan sedikit banyaknya bisa mengatasi persoalan-persolahan kawasan kumuh yang ada di wilayah perkotaan, lantaran mahasiswa itu mampu berinovasi,” ujar Wabup.

Selain itu BKM juga diharapkan dapat mendewasakan dalam berfikir, bersikap dan bertindak sebagai leader di tengah-tengah masyarakat, menyelesaikan masalah, bagaimana gejolak yang terjadi dimasyarakat, mampu memberikan pemahaman untuk diri kita sendiri bahkan mampu melatih kemandirian yang menjadi bekal kita di masyarakat.

Sementara itu Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Mayarakat STKIP Setia Budhi Rangkabitung, Iman Sampurna mengatakan kepada detakbanten.com, BKM akan dilaksanakan tanggal 30 Juli 2018 hingga 25 Agustus 2018, yang dibagi di 5 Desa dan 5 Kelurahan yang ada di Kecamatan Rangkasbitung.