Nenek Renta di Lebak Hidup Sendiri di Gubuk Reot
detakbanten.com LEBAK - Muklinah (85) seorang perempuan renta, warga miskin di Kampung Pasir Buntu, Desa Lebak Peundeuy, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten sudah lebih dari 20 tahun hidup sendirian didalam gubuk yang sangat tidak layak untuk dihuni.
Lebih miris lagi ketika mengetahui selain hidup dalam kondisi gubuk yang sangat pengap dan berukuran hanya 2,5 M X 4 M serta hanya berlantaikan tanah, dirinya juga mengalami kelumpuhan pada kedua tangannya akibat dari gigitan ular berbisa yang menimpanya.
Ketika ditemui detakbanten.com dikediamannya, sambil berlinang air mata dirinya menuturkan dirinya sangat bingung dengan keadaan yang dialaminya seperti sekarang ini, pasalnya hingga saat ini dirinya belum sekalipun mendapatkan bantuan dari pihak pemerintah.
"Sedih jika sudah mengalami musim penghujan seperti ini, mana tidak ada penerangan sama sekali, atap dan dinding bocor dan bolong, ditambah banyak sekali binatang melata yang turut singgah ataupun melintasi gubuk ini," keluhnya.
Baca Juga : Tidak Ada Biaya, Penderita Hydrocephalus Terbaring Tak Berdaya
sesekali dirinya meminta bantuan kepada saudaranya yang paling dekat dengan kediamanbya, namun kondisi mereka juga sama-sama dalam kondisi yang tidak mampu pula, bahkan untuk makan sehari-hari saja nenek renta ini hanya memakan singkong mentah ataupun berpuasa guna menahan rasa lapar yang berkepanjangan.
"Saya sudah tidak tahan dengan rasa nyeri dan ngilu pada kedua tangan ini," tuturnya.
Selain itu hingga saat ini dirinya mengaku belum pernah menerima bantuan apapun dari pihak manapun selain dari orang yang iba terhadap dirinya, meskipun dirinya sudah pernah beberapa kali didata oleh pihak desa, terakhir pada tahun 2018 ini.
"Saya sangat berharap ada perhatian dari pihak terkait, agar bisa masuk dalam daftar miskin hingga Saya bisa mendapatkan bantuan dan perhatian lebih dari pemerintah," keluh Muklinah.
Sementara aktivis Kampung Sukahujan, Desa Pondok Panjang, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak Chandra, pernah menawarkan diri untuk mengajak nenek Muklinah ini untuk dapat pindah ke rumahnya agar bisa diurus olehnya, namun Muklinah menolak karena ditakutkan bisa merepotkan orang lain.
"Sudah saya tawarkan agar Nenek Muklinah mau ikut ke rumah saya biar mudah mengurusnya, namun terus menolak, dengan alasan tidak mau merepotkan orang lain," ujar Chandra.
