Print this page

Tewasnya Mahasiswa IISIP di Pertanyakan

Tewasnya Mahasiswa IISIP di Pertanyakan

detaktangsel.com- JAKARTA, Pihak kampus IISIP, Jakarta Selatan angkat bicara tentang tewasnya Helmy Dwi Aprianto (19) mahasiswa IISIP di gunung salak, Jawa barat. Keberangkatan Caterva dinilai menyalahi prosedur.

Surat keberangkatan Caterva untuk melakukan pelatihan di gunung salak tertulis untuk bulan September 2013. Akan tetapi pihak kampus IISIP Jakarta terkejut dengan tewasnya Helmy diatas gunung dengan cuaca yang lagi tidak bersahabat.

"Saya kaget dengar berita mahasiswa kami meninggal di gunung salak, padahal prosedur yang mereka beri ke kami itu untuk bulan September 2013. Dengan cuaca yang ekstrem seperti ini kenapa dipaksa untuk mendaki, ini namanya ilegal," ucap AS dosen IISIP Jakarta saat ditemui di pameran pendidikan JCC.

Ia juga menambahkan seharusnya pihak Caterva langsung memberikan konfirmasi baik ke keluarga korban, pihak kampus, dan juga masyarakat agar tidak terjadi kesalah pahaman. Dosen dan juga petinggi kampus tidak mengetahui acara keberangkatannya.

"Pihak kampus pun tidak mengetahui acara keberangkatannya, tiba-tiba saja udah ada berita meninggal. Jika tidak cepat memberikan penjelasan akan membuat rugi pihak kampus yang nantinya akan menjadi tempat salah," ujarnya.

Pihak Caterva pun belum bisa memberikan konfirmasi kepastian perihal tewasnya Helmy di gunung salak. "tim sedang mempersiapkan dan  belum bisa di bagi," ucap Faris anggota Caterva saat diminta konfirmasinya.

Saat ini masih banyak pelayat yang mendatangi rumah korban untuk mengucapkan bela sungkawa. Keluarga terlihat sangat terpukul dengan kepergian Helmy. (Ino)