Print this page

Farouk : Kasus Wawan, Kandaskan Mimpi Atut Jadi Menteri

farouk-muhammad-300x172JAKARTA- Dewan Perwakilan Daerah (DPD) memperkirakan keluarga besar Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah merupakan penyumbang suara terbesar Golkar di Banten. "Saya perkirakan suara kontribusi suara Golkar di Banten, cukup besar di Banten," kata Ketua Panitia Akuntabilitas Publik DPD RI,  Farouk Muhammad di Jakarta, Jumat, (11/10).

Malah kata Farouk, bukan tidak mungkin Ratu Atut bisa menjadi menteri pada Pemilu 2014. Karena bisa diusulkan oleh Partai Golkar. "Sangat terbuka untuk Ratu Atut menjadi menteri pada 2014, karena Gollar akan mengusulkannya. Kontribusinya kepada Golkar cukup besar," tambahnya.
Namun sayang, sambung Farouk, penangkapan Tubagus Chaery Wardhana (Wawan) yang merupakan adik kandung Atut, membuat impian Ratu Atut menjadi kandas. "Dengan kejadian penangkapan Wawan, maka membuat sulit posisi Ratu Atut," tegasnya.
Menyinggung soal pilkada, mantan Gubernur Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian ini, DPD  mendukung agar pemilihan langsung itu hanya untuk presiden dan gubernur. Sehingga gubernur memiliki kedudukan yang kuat, dan mampu mengendalikan bupati dan wali kota sebagaimana diatur dalam konstitusi. “Kalau seperti sekarang ini di mana bupati dan wali kota dipilih langsung oleh rakyat, maka mereka sulit diatur karena merasa mempunyai kedudukan yang sama dengan gubernur," ungkapnya
Padahal anggaran untuk Pilkada mencapai Rp 16,5 triliun pertahun, dan banyak kasus Pilkada masuk ke Mahkamah Konstitusi (MK). Belum ditambah anggaran dari partai dan calon sendiri. Bahkan kata Farouk dengan kasus tertangkapnya Ketua MK Akil Mochtar, ada yang meminta uang sampai Rp 20 miliar, maka biaya Pilkadanya berapa? “Belum lagi banyak konflik sosial. Tidak demikian halnya dengan pilpres dan Pilkada gubernur, yang relatif aman,” tegasnya.
Menurut Farouk, rakyat belum siap berdemokrasi karena tingkat pendidikan, ekonomi, dan kesadaran berpolitik yang masih rendah. Untuk itu calon kepala daerah yang menang akibat banyak mengeluarkan uang, maka akan berusaha mengembalikan uangnya dengan menghalalkan berbagai cara.  **cea