Kondisi ini disebabkan pembatasan kuota pihak BPJS. Satu hari hanya dibuka untuk 250 - 300 pendaftar. Tidak sedikit warga yang berulang kali datang untuk mengambil nomor antrean.
Dari jumlah kuota yang ditentukan, tidak semuanya dapat terlayani dalam satu hari. Hal ini yang menyebabkan penumpukan calon pendaftar BPJS.
Warga juga mengeluhkan keberadaan Kantor Pelayanan BPJS hanya terdapat di Kecamatan Sukmajaya, Depok. Selain minim tenaga kerja, BPJS memperkerjakan siswa magang untuk mendata.
Warga berharap ada penambahan loket pendaftaran BPJS di setiap kecamatan agar lebih terjangkau.
"Kalau ada pelayanan di setiap kecamatan kan warga tidak harus numpuk kaya gini. Belum lagi kalau harus antre dari subuh, tidak semua punya waktu", ujar Ikhsan (28), warga kelurahan Beji Timur. (Ham)