Print this page

Sah, Pemkot Cilegon Geser Anggaran Rp 29,16 Miliar Untuk Penanganan Covid-19

Walikota Cilegon, Edi Ariadi selaku Ketua Gugus Tugas Covid-19 Cilegon didampingi Juru Bicara, Aziz Setia Ade menggelar konferensi pers terkait refocusing anggaran saat di Kantor Walikota Cilegon, Jumat (17/4) Walikota Cilegon, Edi Ariadi selaku Ketua Gugus Tugas Covid-19 Cilegon didampingi Juru Bicara, Aziz Setia Ade menggelar konferensi pers terkait refocusing anggaran saat di Kantor Walikota Cilegon, Jumat (17/4)

detakbanten.com Cilegon – Guna Percepatan Penanganan Covid-19 di Kota Cilegon, Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon resmi memfinalisasi anggaran yang akan digunakan sebesar Rp 29,16 miliar. 

Walikota Cilegon, Edi Ariadi mengatakan skala prioritas anggaran akan digunakan untuk penanganan dampak kesehatan, penanganan dampak sosial dan penyediaan Jaring Pengaman Sosial (JPS) atau Sosial Safety Net.

Kata Edi, anggaran Percepatan Penanganan Covid-19 dilakukan dengan refocusing atau perubahan alokasi anggaran. Pertama, pemkot untuk penanganan kesehatan menganggarkan sebesar Rp 11,7 miliar.

Prioritas penggunaan diantaranya untuk penyediaan Perlengkapan dan Peralatan Kesehatan, Pemberian Insentif Tenaga Kesehatan, Peningkatan Sarana Fasilitas Kesehatan, Penyemprotan dan Penyediaan Disintektan, Penanganan Jenazah korban COVID-19, Pemeriksaan Laboratorium, Pengadaan Alat dan Bahan evakuasi Korban COVID-19 dan Penanganan Kesehatan Lainnya.

“Pertama kaitan penanganan kesehatan, penyediaan perlengkapan dan peralatan kesehatan. Insentif tenaga kesehatan, yang tadinya hanya Rp 2,5 juta kita naikan menjadi Rp 5 juta untuk dokter spesialis. Kemudian Rp 3,5 juta untuk dokter umum dan Rp 2,5 juta untuk perawat,” ujarnya saat menggelar konferensi pers di Kantor Walikota Cilegon, Jumat (17/4).

Skala prioritas lain juga kata Edi, menyangkut penanganan kepada warga yang ekonominya terdampak virus corona. Penanganan dampak ini dianggarkan sebesar Rp 3,7 miliar.

“Banyak masyarakat kita yang kita subsidi terutama bagi mereka yaitu tukang becak, nelayan petani, tukang ojek dan sebagainya, itu sudah kita anggarkan Rp 3,7 miliar,” papar Edi yang juga merupakan Ketua Gugus Tugas Covid-19 Cilegon.

Selain itu, Pemkot juga merelokasi anggaran untuk Jaring Pengaman Sosial (JPS) atau Social Safety Net Rp 9,64 miliar. Jumlah anggaran ini selain untuk JPS juga hibah/basos warga yang terdampak risiko sosial, hibah/bansos fasilitas kesehatan swasta. Sementara Hibah untuk instansi vertikal Rp 1,75 miliar dan Sekretariat Gugus Tugas Covid-19 Rp 2,34 miliar.

Ditempat yang sama, Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kota Cilegon, Aziz Setia Ade mengatakan, refocusing anggaran bersumber dari pergeseran anggaran dari OPD di Cilegon. Diantaranya, Dinas Kesehatan Rp 427 juta, Dinas Pendidikan Rp 1,6 miliar, DPUTR Rp 5,5 miliar, perjalanan dinas Setwan DPRD Rp 5,2 miliar, Pameran Hari Jadi Rp 300 juta, perjalanan dinas seluruh OPD Rp 2,7 miliar, penghijauan koridor kota Rp 1,2 miliar pengembangan BLK Rp 4 miliar dan pergeseran anggaran lainnya.

“Sehingga terkumpulah kurang lebih Rp 29 miliar,” tandasnya. (man)