Print this page

Ribuan Pelajar SMP di Cilegon Sudah Divaksin

Ribuan Pelajar SMP di Cilegon Sudah Divaksin

Detakbanten.com Cilegon - Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Cilegon terus menggenjot vaksinasi Covid-19 untuk pelajar tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) se Kota Cilegon. Berdasarkan data yang dimiliki dindik sampai Rabu (15/9/2021) dari total pelajar 14.136, sebanyak 5.327 atau sekitar 37, 8 persen pelajar sudah divaksin.

“Data ini akan terus bergerak karena nanti akan dilaksanakan juga vaksinasi di Kecamatan Ciwandan, Jombang, Cilegon karena targetnya seluruh siswa di vaksinasi semua,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Kota Cilegon Ismatullah Syihabudin, Kamis (16/9/2021).

Ismatullah menargetkan vaksinasi Covid-19 untuk para pelajar di Kota Cilegon selesai Desember 2021 mendatang.

“Kalau vaksinasi dunia itu kan 70 persen dari WHO, kalau untuk sekolah kan 100 persen, butuh waktu kalau bisa sampai Desember itu tuntas. Untuk Oktober harapan saya SMP beres, dan selanjutnya untuk Sekolah Dasar (SD) ada 40 ribu siswa SD yang akan kita ajukan vaksin,” jelas Ismatullah.

Sementara terkait kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, Dindik Cilegon menerapkan sistem multi entry multi exit, yang artinya jika ada siswa atau guru terkonfirmasi Covid-19 disalah satu sekolah, sekolah tersebut akan ditutup untuk sementara dan kembali dilakukan dengan pembelajaran memakai pola daring.

“Untuk kebijakan sekarang di PPKM darurat dengan pembelajaran tatap muka terbatas ini, kita menerapkan prinsip multi entry multi exit. Jadi kapan siswa itu masuk ke sekolah, tatap muka dengan prokes yang ketat yaitu 50 persen, tapi jika ternyata ada sekolah yang anak atau gurunya yang terkena Covid-19, maka langsung tutup. Jadi pembelajaran ke daring lagi, sekolah itu yang ditutup sementara," tuturnya.

Setelah menerapkan PTM terbatas, Ismatullah menyatakan bahwa dari hasil evaluasi, sampai saat ini fasilitas sekolah semakin baik dalam hal penerapan Protokol Kesehatan (Prokes).

“Hasil evaluasi dindik melalui satgas, mengatakan fasilitas sekolah sekarang lebih baik dibanding sebelum pembelajaran tatap muka, sebagai contoh sekarang di sekolah mulai belanja alat ukur thermugan yang lebih akurat, yang langsung keluar hand sanitizer nya, artinya sekolah terus memperbaiki fasilitas yang ada," tutupnya. (man)