"Saat ini kita masih melakukan pengecekan di dalam perusahaan, dan saya belum mengetahui secara pasti penyebab terjadinya kecelakaan kerja tersebut," ujar Ade Alamsyah, Kepala Safety PT Indofero kepada awak media saat di temui di RSKM, Senin (16/6).
Walaupun demikian, pihaknya mengakui bahwa pada saat kejadian para pekerja tengah melakukan perbaikan di dalam perusahaan tepatnya di area produksi, yang merupakan cleaning tangki Co2, karena cleaning tersebut dilakukan secara berkala yaitu seminggu sekali.
"Biasanya kita juga melakukan cleaning, tadi malam dilakukan, namun entah apa penyebabnya terjadi kecelakaan kerja pihaknya belum bisa menyimpulkanya," Tuturnya
Terkait adanya dugaan kebocoran yang ditemukan pihak Kepolisian, pihaknya tidak dapat menjelaskanya secara mendetail, namun ia mengakui bahwa tiga orang karyawan tengah melakukan pekerjaan perawatan tangki.
"Kemungkinan temuan Polisi ada benarnya, namun hingga saat ini kita masih terus melakukan investigasi terhadap kondisi tangki tersebut untuk mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan," Jelasnya.
Ditempat yang sama, Irvan bagian HR Manajer PT Indofero mengatakan, pihak Perusahaan Indofero menjamin seluruh biaya pengobatan untuk para Korban baik yang meninggal dunia maupun yang tengah dirawat di Rumah Sakit Krakatau Medika.
"Kita tanggung jawab semua, baik yang dirawat maupun yang meninggal dunia, selain dari Jamsostek dan asuransi mereka juga dapat santunan dari Perusahaan, dari masuk rumah sakit sampai jenazah dipulangkan juga menjadi tanggungan kami pihak perusahaan" Tandasnya.
Ditempat terpisah, Kapolres Cilegon AKBP Defrian Donimando saat di hubungi via selular mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kecelakaan kerja yang menelan korban jiwa tersebut, dugaan awal para karyawan tewas karena terhirup gas karbon monoksida.,
"Kita masih melakukan penyelidikan, dan dilokasi juga sudah kita pasang garis polisi," katanya