Print this page

Perusahan-Perusahan di Cilegon Cemari Lingkungan

Suasana kegiatan dialog Kemerdekaan dalam rangka HUT RI ke 75. Suasana kegiatan dialog Kemerdekaan dalam rangka HUT RI ke 75.

detakbanten.com CILEGON - Merayakan hari ulang tahun Republik Indonesia (RI) yang ke 75, sebagai agent of change control social yang lahir dan besar di Cilegon, Ikatan Mahasiswa Cilegon (IMC) mengajak para kader dan lintas organisasi berkumpul dalam acara dialog kemerdekaan dengan tema “75 tahun Indonesia Merdeka, Cilegon masih di Jajah Polusi Udara”.

Terlihat beberapa tokoh dan figur publik hadir, diantaranya, aktivis pena masyarakat, Mad Haer Effendi, Ketua DPW PGK Banten, Samsul Hidayat, alumni IMC sekaligus anggota legislatif Provinsi Banten, Dede Rohana Putra dan aktivis lingkungan serta aktivis mahasiswa.

Ketua Umum IMC, Rizki Putra Sandika mengatakan siap untuk mengajak seluruh elemen pemuda dan masyarakat agar dapat bersama-sama mengawal dan melakukan hal yang terbaik.

“Kami merasa bangga bisa mendengar secara langsung semangat membangun kota ini dari para tokoh berpengaruh. Sebagai agent of control dan social sosiety, kami terpanggil untuk bisa mengawal proses pembangunan yang tidak menyampingkan dampak lingkungan di kota ini,” tuturnya, Senin (24/8).

Rizki mengatakan spesial untuk hari kemerdekaan tahun ini, pihaknya memberikan teguran karena saat ini perusahaan-perusahaan telah banyak mencemari lingkungan Kota Cilegon.

“Kita selaku warga kota ini sangat rentan apabila perusahaan yang mencemari lingkungan di biarkan karena bakalan banyak yang terkena infeksi paru-paru, polusi udara, iritasi kulit dan ispa,” pungkasnya.

Ia menambahkan, apakah layak perusahaan terus menerus dibiarkan, sangat tidak layak untuk terus dibiarkan, ditambah lagi saat ini sedang dilakukan pembangunan PLTU 9-10 Suralaya yang sangat berdampak buruk bagi manusia dan lingkungan.

“Belum lagi Indonesia power soal kasus radioaktif tenaga nuklir tak berizin yang sedang diproses dan ditindak Polri, akut memang persoalan perizinan dan dampak industri di Cilegon ini, yah di daerah Ciwandan pun akan dilakukan pembangunan Chandra Asri Perkasa Dua,” keluhnya.

Pihaknya menginginkan agar industrialisasi di Cilegon tidak mengesampingkan asas kemanusiaan, lingkungan dan sumber daya alam.

“Kami ingin industrialisasi di Cilegon tidak mengesampingkan asas kemanusiaan, lingkungan dan sumber daya alam,” tandasnya.

Dalam dialog tersebut, para pembicara bersemangat menyampaikan harapan untuk Kota Cilegon dan mengajak para mahasiswa dan anak muda untuk terlibat dan berkontribusi dalam kemajuan Kota Cilegon.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Dialog Kemerdekaan Miftahul Fahmi mengatakan, sebagai pemuda yang terlahir di Cilegon, IMC merasa perlu membahas soal kualitas lingkungan khususnya udara di Kota Baja. Menurutnya seluruh pemuda dan mahasiswa untuk terlibat, dan berkontribusi dalam kemajuan Kota Cilegon. 

“Yang katanya kota Industri ini, kualitas lingkungan harus tetap dijaga dengan baik. Mahasiswa dan anak muda lainnya harus aktif mengawal dan menjaga lingkungan di kota yang katanya kota industri ini,” tandas Fahmi.